Indikasi dan Dosis Flucloxacillin
Indikasi flucloxacillin adalah terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadapnya, umumnya berupa bakteri gram positif seperti Staphylococcus. Dosis yang dipakai bervariasi tergantung pada kasus infeksi yang terjadi dan bentuk sediaan obat yang dipilih.[1-3]
Flucloxacillin bersifat stabil terhadap penicillinase, sehingga tetap dapat dipakai untuk kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri penghasil penicillinase. Namun, flucloxacillin tidak bisa digunakan untuk methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA).[1-3]
Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Flucloxacillin dapat dipakai untuk kasus infeksi kulit dan jaringan lunak akibat bakteri yang rentan terhadapnya. Contohnya adalah pada kasus staphylococcal scalded skin syndrome, di mana flucloxacillin diberikan dengan dosis intravena 50–100 mg/kg/hari untuk anak atau 500–1000 mg/hari untuk dewasa, masing-masing terbagi dalam 4 kali pemberian.[1]
Endokarditis
Flucloxacillin bisa diberikan untuk endokarditis akibat bakteri yang rentan terhadapnya. Dosis intravena ditetapkan berdasarkan berat badan pasien, yakni berat badan ≤85 kg diberikan sampai dengan 8 gram setiap hari dalam 4 dosis terbagi dan berat badan >85 kg diberikan sampai dengan 12 gram setiap hari dalam 6 dosis terbagi.[2,6,10]
Osteomyelitis
Flucloxacillin dapat digunakan pada kasus osteomyelitis dengan bakteri yang sesuai. Di beberapa negara, obat ini diberikan secara oral dengan dosis 500 mg sebanyak 3–4 kali/hari. Namun, pemberian flucloxacillin intravena mungkin diperlukan, yakni dengan dosis dewasa sampai dengan 8 gram setiap hari dalam 3–4 dosis terbagi.[3,6,10]
Rekomendasi dosis flucloxacillin pada anak berusia <2 tahun adalah seperempat dosis dewasa. Anak berusia 2–10 tahun dapat diberikan setengah dosis dewasa.[6]
Kasus Infeksi Lainnya
Berbagai kasus infeksi lainnya yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap efek flucloxacillin dapat diterapi dengan flucloxacillin. Umumnya, bakteri yang rentan adalah bakteri gram positif, terutama methicillin susceptible Staphylococcus aureus (MSSA), bukan methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Beberapa Streptococcus dan bakteri gram positif non-Staphylococcus juga mungkin rentan terhadap obat ini.[3]
Rute dan dosis flucloxacillin perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Umumnya, untuk rute intraartikular, dosis dewasa adalah sekitar 250–500 mg/hari bersama terapi sistemik. Untuk rute intramuskular, dosis dewasa umumnya adalah sekitar 250 mg setiap 6 jam (dapat digandakan bila infeksi parah). Untuk intrapleural, dosis dewasa umumnya adalah sekitar 250 mg/hari bersama terapi sistemik.[6,10]
Untuk rute intravena, dosis dewasa umumnya adalah sekitar 0,25–1 gram setiap 6 jam melalui injeksi lambat sekitar 3–4 menit atau dengan infus. Dosis dapat digandakan pada kasus infeksi berat. Sementara itu, dosis anak usia <2 tahun umumnya adalah seperempat dosis dewasa dan dosis anak 2–10 tahun umumnya adalah setengah dosis dewasa.[6,10]
Untuk rute oral, dosis dewasa adalah sekitar 250 mg sebanyak 4 kali sehari (dapat digandakan pada kasus infeksi berat), sedangkan dosis anak usia <2 tahun adalah 62,5 mg sebanyak 4 kali sehari, dan dosis anak usia 2–10 tahun adalah 125 mg sebanyak 4 kali sehari.[6,10]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien gangguan renal dan ditentukan berdasarkan klirens kreatinin (CrCl). Pada kasus gagal ginjal berat (CrCl <10 ml/menit), diperlukan pengurangan dosis atau perpanjangan interval dosis. Flucloxacillin tidak dihilangkan secara signifikan melalui dialisis sehingga tidak perlu diberikan dosis tambahan baik selama maupun di akhir periode dialisis.[6,10]