Kontraindikasi dan Peringatan Ofloxacin
Kontraindikasi dari penggunaan ofloxacin adalah pasien dengan kondisi hipersensitivitas terhadap ofloxacin. Selain itu, perlu peringatan dan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, dan anak < 1 tahun.[4,9,10]
Kontraindikasi
Ofloxacin dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap obat ini. Ofloxacin juga tidak digunakan jika pasien memiliki hipersensitivitas terhadap obat golongan kuinolon lainnya.[1,9,10]
Peringatan
Pada populasi umum perlu diberikan edukasi mengenai gangguan pencernaan yang mungkin dialami pada pemberian oral, nyeri pada mata saat pemberian tetes mata), dan rasa tidak nyaman pada pemberian tetes telinga.
Risiko Efek Samping Serius
Peringatan penting terkait penggunaan fluorokuinolon, seperti ofloxacin, bahwa obat golongan ini telah dikaitkan dengan efek samping serius yang berpotensi ireversibel. Efek samping tersebut mencakup tendinitis dan ruptur tendon, neuropati perifer, serta efek pada sistem saraf pusat. Risiko semakin meningkat pada pasien lansia, mengonsumsi kortikosteroid, dan pada pasien dengan transplantasi ginjal, jantung, atau paru. Hentikan obat segera dan hindari penggunaan fluorokuinolon sistemik jika pasien mengalami tanda dan gejala dari reaksi serius tersebut.[1]
Clostridium difficile Associated Diarrhea (CDAD)
Clostridium difficile associated diarrhea (CDAD) pernah dilaporkan dengan penggunaan hampir semua agen antibakteri, termasuk ofloxacin. Gejala sangat bervariasi, mulai dari diare ringan hingga kolitis fatal. Apabila CDAD dicurigai atau telah dikonfirmasi, maka penggunaan antibiotik yang bukan untuk mengatasi infeksi C. difficile perlu dihentikan. Berikan pasien terapi cairan dan elektrolit, suplementasi protein, serta pengobatan antibiotik C. difficile. Apabila ada indikasi, pertimbangkan keperluan terapi pembedahan.[11]
Pasien Anak
Ofloxacin bukan obat pilihan pertama untuk anak. Obat ini telah dilaporkan menyebabkan peningkatan insidensi efek samping pada anak dibandingkan dengan kontrol, termasuk artropati.[11,15]
Penggunaan pada Myasthenia Gravis
Penggunaan fluorokuinolon, termasuk ofloxacin, dapat memperburuk kelemahan otot pada pasien dengan myasthenia gravis. Fluorokuinolon tidak diberikan pada pasien dengan riwayat penyakit tersebut.[1]
Pemanjangan Interval QT
Beberapa kuinolon, termasuk ofloxacin, telah dikaitkan dengan pemanjangan interval QT. Meski demikian, kasus aritmia dan torsade de pointes jarang terjadi namun pernah dilaporkan pada pasien yang menerima kuinolon, termasuk ofloxacin.[1]
Neuropati
Meskipun langka, pernah dilaporkan kejadian polineuropati aksonal sensorik atau sensorimotor yang mengakibatkan parestesia, hipoestesia, disestesia, dan kelemahan pada pasien yang menerima kuinolon, termasuk ofloxacin. Ofloxacin harus dihentikan jika pasien mengalami gejala neuropati, untuk mencegah perkembangan kondisi yang ireversibel.[1]
Penggunaan pada Pasien Gonorrhea
Ofloxacin dosis tinggi yang diberikan dalam waktu yang singkat untuk mengobati gonorrhea, dapat menutupi atau menunda gejala inkubasi sifilis. Semua pasien dengan gonorrhea harus menjalani tes serologi untuk sifilis pada saat diagnosis, kemudian menjalani tes serologis lanjutan untuk sifilis setelah tiga bulan. Jika positif, maka pengobatan sifilis harus dilakukan.[11]
Gangguan Fungsi Ginjal dan Hati
Berikan ofloxacin secara hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Lakukan pengamatan klinis yang cermat dan studi laboratorium yang sesuai sebelum dan selama terapi. Pertimbangkan penyesuaian dosis.[11]
Fotosensitivitas
Paparan sinar matahari yang berlebihan harus dihindari. Hentikan terapi jika ada tanda atau gejala fotosensitivitas atau fototoksisitas.[11]
Efek Neuropsikiatri
Obat fluorokuinolon telah dilaporkan menyebabkan kejang, peningkatan tekanan intrakranial, dan psikosis toksik.[11]
Hipoglikemia
Perubahan konsentrasi glukosa darah yang mengakibatkan hipoglikemia telah dilaporkan pada pasien diabetes yang menerima ofloxacin dan obat antidiabetes seperti insulin.[1]