Efek Samping dan Interaksi Obat Mefloquine
Efek samping mefloquine dapat gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan jantung, gejala gastrointestinal, hingga gangguan psikiatri. Interaksi obat dapat terjadi dengan berbagai macam golongan obat, seperti ketoconazole, antikonvulsan, dan rifampicin.[4,7,10]
Efek Samping
Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan mefloquine adalah:
- Mata, yaitu retinopati, optik neuropati, gangguan ketajaman penglihatan
- Telinga, yaitu gangguan vestibular, tinnitus, vertigo, dan gangguan pendengaran
- Kardiovaskular, yaitu takikardia, palpitasi, bradikardi, denyut jantung iregular, gangguan konduksi, AV block, hipotensi, hipertensi, flushing
- Gastrointestinal, yaitu nyeri perut, mual, diare, muntah, dispepsia
- Hepatobilier, yaitu peningkatan enzim transaminase
- Jaringan kulit dan subkutan, yaitu ruam kulit, urtikaria, eritema, alopesia, hiperhidrosis, eritema multiforme, sindroma Stevens Johnson
- Muskuloskeletal, yaitu kelemahan otot, spasme otot, mialgia, artralgia
- Sistem saraf, seperti pusing, sakit kepala, gangguan keseimbangan, pingsan, neuropati perifer, tremor, parestesia, ataksia, ensefalopati[4,7,10]
Efek samping lain yang berhubungan dengan darah dan sistem limfatik meliputi agranulositosis, anemia aplastik, leukopenia, leukositosis, trombositopenia. Efek samping lain yang dapat ditemukan berkaitan dengan gejala psikiatri, seperti insomnia, mimpi abnormal, agitasi, halusinasi, agresi, gangguan bipolar, mania, paranoia, dan ide bunuh diri. Efek samping lainnya adalah penurunan nafsu makan.[4,7,10]
Interaksi Obat
Terdapat potensi interaksi obat apabila mefloquine digunakan secara bersamaan dengan obat-obat, seperti ketoconazole dan antikonvulsan.
Halofantrin
Penggunaan halofantrin bersamaan dengan mefloquine atau dalam 15 minggu setelah dosis terakhir mefloquine, dapat menyebabkan pemanjangan interval QT secara signifikan.
Ketoconazole
Terjadi peningkatan konsentrasi plasma dan waktu paruh eliminasi mefloquine bila diberikan bersamaan dengan ketoconazole. Pemanjangan interval QT perlu diwaspadai apabila ketokonazol diberikan bersamaan dengan mefloquine.
Antikonvulsan
Antikonvulsan seperti asam valproat, carbamazepine, phenobarbital, dan phenytoin dapat berinteraksi dengan mefloquine. Mefloquine dapat mengurangi kadar antikonvulsan di dalam darah sehingga dapat mengurangi kontrol kejang.
Rifampicin
Rifampicin merupakan penginduksi enzim CYP3A4 sehingga berpotensi meningkatkan metabolisme mefloquine. Pemberian bersamaan antara mefloquine 500 mg secara oral dan rifampicin 600 mg satu kali sehari selama 7 hari menyebabkan penurunan konsentrasi puncak mefloquine sebesar 19%, penurunan area under the curve (AUC) mefloquine sebesar 68%, dan penurunan waktu paruh eliminasi mefloquine dari 305 jam menjadi 113 jam.
Obat Lain yang Memperpanjang Interval QT
Penggunaan mefloquine secara bersamaan dengan obat-obat lain yang dapat memperpanjang interval QT dapat meningkatkan risiko terjadinya pemanjangan interval QT. Obat lain yang memperpanjang interval QT, misalnya antiaritmia, calcium channel blocker, dan penyekat beta.[4,7]