Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Primaquine
Penggunaan primaquine atau primakuin pada kehamilan termasuk dalam kategori N oleh FDA. Masih terbatasnya data keamanan primaquine pada ibu hamil membuat obat ini dikontraindikasikan selama hamil. Data penggunaan primaquine pada ibu menyusui menunjukkan bahwa obat ini dapat diekskresi ke ASI dalam jumlah sedikit.[3,5]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori N (FDA): belum dikategorikan.
Kategori D (TGA): obat yang telah terbukti menyebabkan, diduga menyebabkan, atau memiliki potensi menyebabkan peningkatan insiden malformasi atau kerusakan yang ireversibel pada janin manusia.
Meskipun FDA belum mengkategorikan primaquine, obat ini tidak disarankan untuk digunakan pada ibu hamil karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. Hal ini sesuai dengan TGA yang mengkategorikan obat ini ke dalam kategori D. Selain itu, status glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) pada janin juga belum diketahui, sehingga primaquine memiliki potensi menyebabkan anemia hemolitik pada janin.[3,5]
Pada ibu hamil di daerah yang endemis malaria, langkah-langkah pencegahan malaria sangat dianjurkan.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Sebagian kecil primaquine dapat diekskresi melalui ASI. Oleh karena itu, pemeriksaan G6PD sebaiknya dilakukan pada bayi yang ibunya menggunakan primaquine. Pada suatu percobaan pada ibu menyusui yang menggunakan primaquine untuk pengobatan malaria vivax, tidak tampak efek samping pada bayi (usia minimal 28 hari). Namun, primaquine sebaiknya hanya diberikan bila status G6PD ibu maupun bayi normal.[3,5,9]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur