Pendahuluan Ethambutol
Ethambutol merupakan salah satu antibiotik dan antituberkulosis yang digunakan sebagai terapi untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium seperti Mycobacterium tuberculosis seperti tuberkulosis paru atau ekstraparu, M. kansasii, dan sebagian strain Mycobacterium avium complex (MAC).[1-3]
Ethambutol bersifat bakteriostatis. Mekanisme ini terletak pada kemampuan untuk menghambat biosintesis dinding sel mycobacterium yang menyebabkan kegagalan metabolisme sel, menghentikan multiplikasi serta kematian sel.[1-3]
Ethambutol tidak dapat diberikan secara monoterapi pada tata laksana tuberkulosis, karena angka resistensi yang tinggi. Obat anti tuberkulosis (OAT) untuk pengobatan TBC Sensitif Obat (TBC SO) diberikan selama 6 bulan, yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), dan Ethambutol (E) selama 2 bulan di tahap awal, serta dilanjutkan 4 bulan dengan pemberia Isoniazid (H) dan Rifampisin (R). Paduan ini diberikan baik pada tuberkulosis paru maupun di luar paru.[1,7,12]
Nama kimia: (+)-2,2’(Ethylenediimino)-di-1-butanol dihydrochloride.[1-2]
Struktur kimia: ethambutol adalah C10H24N2O2.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ethambutol
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Antiinfeksi [5], Antinfeksi khusus [5] |
| Sub-kelas | Antituberkulosis[5] |
| Akses | Resep |
| Wanita hamil | FDA kategori C, TGA kategori A[3] |
| Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam ASI[3] |
| Anak-anak | Tidak direkomendasikan pada pasien <13 tahun[3] |
| Infant | Tidak direkomendasikan pada pasien <13 tahun[3] |
| FDA | Approved[6] |