Pengawasan Klinis Pyrazinamide
Pengawasan klinis pyrazinamide diperlukan terkait risiko hepatotoksisitas. Lakukan pengukuran parameter laboratorium fungsi hati sebelum memulai terapi, secara berkala, serta apabila muncul tanda dan gejala hepatotoksisitas.[3,8-10]
Pemantauan Laboratorium
Pemeriksaan fungsi hati dan asam urat serum perlu dilakukan sebelum memulai terapi pyrazinamide, dan setiap 2-4 minggu selama terapi. Follow up dilakukan terutama pada pasien dengan penyakit hati atau berisiko tinggi mengalami drug-induced liver injury (DILI), seperti pada peminum alkohol.[3,8]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)