Pengawasan Klinis Streptomycin
Pengawasan klinis dalam penggunaan streptomycin atau streptomisin dilakukan terkait fungsi ginjal dan pendengaran. Selain efek samping, pengawasan juga harus dilakukan terhadap keberhasilan terapi karena terdapat risiko resistansi streptomycin.[2,10]
Pemantauan efek samping yang dilakukan berupa pengukuran kadar blood urea nitrogen, kreatinin, kadar obat dalam serum, urinalisis, dan audiometri sesuai indikasi. Pemeriksaan ini terutama pada pasien risiko tinggi, perpanjangan masa pengobatan, atau adanya tanda dan gejala terkait efek samping.[2]
Jika pengobatan dilakukan bersamaan dengan obat yang juga memiliki risiko ototoksik dan nefrotoksik, maka sebaiknya dilakukan pengukuran kadar obat dalam serum setelah konsumsi selama 3 hari. Hal ini untuk memastikan efikasi dan menghindari konsentrasi obat berlebihan. Pemeriksaan fungsi ginjal dilakukan sebelum dan selama penggunaan streptomycin.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini