Acyclovir
Acyclovir adalah obat antivirus digunakan secara luas dalam penatalaksanaan infeksi virus herpes simpleks (HSV). Obat ini telah mendapat persetujuan dari FDA untuk mengobati herpes genital dan ensefalitis HSV. Acyclovir juga digunakan dalam pengobatan varicella, infeksi herpes zoster, serta pencegahan kekambuhan herpes simpleks.[1,16,17]
Acyclovir juga direkomendasikan pada pasien imunokompromais, seperti pasien HIV, untuk pengobatan infeksi herpes simpleks berat, herpes genital derajat berat, dan infeksi herpes zoster mukokutan.[17,20]
Acyclovir bekerja dengan menghambat replikasi virus dengan menghambat sintesis DNA. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan oral, topikal, dan intravena. Pemberian acyclovir secara parenteral sebisa mungkin dihindari karena berisiko sebabkan efek samping nefrotoksisitas seperti gagal ginjal akut.
Pada pasien dengan gagal ginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian acyclovir. Pemberian pada pasien imunokompromais juga perlu berhati-hati karena berisiko sebabkan thrombotic thrombocytopenic purpura atau haemolytic uraemic syndrome. Oleh karena risiko efek samping fatal yang mungkin terjadi pada populasi berisiko, pengawasan klinik terhadap fungsi ginjal, fungsi hepar, dan fungsi hematologi perlu dilakukan.[16,19]
Nama kimia acyclovir adalah: 2-amino-1,9-dihidro-9-[(2-hidroksietoksi)metil]-6H-purin-6-one.[1,10,16]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Acyclovir
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antivirus[2,3] |
Sub-kelas | Obat anti herpes[2,3] |
Akses | Resep[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[1] Kategori TGA: B3[1] |
Wanita menyusui | Acyclovir dapat terekskresi di ASI. Gunakan secara hati-hati dan sesuai indikasi |
Anak-anak | Keamanan untuk anak di bawah usia 2 tahun belum diketahui. |
Infant | Tidak direkomendasikan |
FDA | Approved[5] |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri