Indikasi dan Dosis Ribavirin
Indikasi ribavirin untuk pengobatan infeksi Hepatitis C kronis, dalam kombinasi dengan agen antivirus lain. Obat ini diberikan untuk pasien usia >5 tahun dengan kelainan hepar kompensata yang belum pernah diterapi dengan interferon alfa, dan pasien dewasa yang koinfeksi dengan HIV.[3,7]
Obat ini ditambahkan dalam kombinasi untuk meningkatkan sustained virologic response (SVR) dan menurunkan tingkat kekambuhan (relapse rate). Di Indonesia, ribavirin diberikan dalam kombinasi dengan peginterferon alfa-2a untuk menangani infeksi HCV genotipe 2 atau 3, serta dengan peginterferon alfa-2b untuk genotipe 1.[1,2,10]
Ribavirin digunakan dengan daclatasvir untuk infeksi HCV genotipe 1, 3, atau 4. Selain itu, ribavirin kombinasi sofosbuvir untuk infeksi HCV genotipe 2. Tidak untuk digunakan pada pasien sirosis hepatis.[1,2,10]
Hepatitis C Kronis
Pada pasien dewasa, obat ribavirin tidak digunakan sebagai monoterapi. Ribavirin diberikan dalam kombinasi dengan obat peginterferon alfa-2a, peginterferon alfa-2b, atau daclatasvir dan sofosbuvir. Sementara pada pasien anak, obat ini diberikan berdasarkan berat badan atau dengan dosis sekitar 15 mg/kgBB/hari.
Dewasa
- <75 kg: 1.000 mg dalam 2 dosis pemberian
>75 kg: 1.200 mg dalam 2 dosis pemberian[3]
Pada koinfeksi dengan HIV, obat ribavirin diberikan dengan dosis 800 mg, 2 kali sehari, dalam dosis terbagi, selama 48 minggu.[7,10]
Anak
Pada pasien anak-anak, dosis sekitar 15 mg/kgBB/hari, diberikan 2 kali sehari dalam dosis terbagi. Pada anak yang belum berusia 18 tahun, sebelum dimulai terapi harus melanjutkan pengobatan hingga akhir terapi menggunakan dosis anak-anak.[7]
Tabel 2. Pembagian Dosis Anak-anak Berdasarkan Berat Badan
Berat Badan (kg) | Dosis Ribavirin per Hari | Jumlah Tablet per Hari |
23–33 | 400 mg/hari | 1 tablet 200 mg (pagi) 1 tablet 200 mg (malam) |
34–46 | 600 mg/hari | 1 tablet 200 mg (pagi) 2 tablet 200 mg (malam) |
47–59 | 800 mg/hari | 2 tablet 200 mg (pagi) 2 tablet 200 mg (malam) |
60‒74 | 1.000 mg/hari | 2 tablet 200 mg (pagi) 3 tablet 200 mg (malam) |
≥75 | 1.200 mg/hari | 3 tablet 200 mg (pagi) 3 tablet 200 mg (malam) |
Sumber: Bianda, 2020.[7]
Ribavirin, Daclatasvir, dan Sofosbuvir
Kombinasi obat ini diindikasikan pada pasien dengan infeksi HCV kronis dengan sirosis hepatis dekompensata (Child-Pugh B atau C) serta pasien dengan infeksi HCV pasca transplantasi hepar selama 12 minggu.[15]
Pada pasien yang dikontraindikasikan atau tidak dapat menoleransi penggunaan ribavirin, kombinasi ribavirin dan sofosbuvir tanpa ribavirin diberikan selama 24 minggu.[15]
Dosis dewasa sebagai berikut:
- Ribavirin diberikan tergantung berat badan, yaitu 1.000 mg pada pasien <75 kg atau 1.200 mg pada pasien >75 kg, terbagi dalam 2 dosis/kali pemberian[12]
- Daclatasvir diberikan dengan dosis 60 mg, sekali sehari, selama 12‒24 minggu
- Sofosbuvir dengan dosis 400 mg, sekali sehari, selama 12‒24 minggu[15]
Ribavirin dan Peginterferon Alfa-2a
Kombinasi obat ini diindikasikan pada pasien dengan infeksi HCV kronis di atas usia 5 tahun, dengan penyakit hepar kompensata dan belum pernah diterapi dengan obat interferon alfa.[7]
Dosis ribavirin dibedakan berdasarkan genotipe:
- Genotipe 1,4; non HIV (<75 kg): ribavirin 1000 mg, 2 kali sehari, dalam dosis terbagi, selama 48 minggu
- Genotipe 1,4; non HIV (≥75 kg): ribavirin 1200 mg, 2 kali sehari, dalam dosis terbagi, selama 48 minggu
- Genotipe 2/3; non HIV: ribavirin 800 mg, 2 kali sekali, dalam dosis terbagi, selama 24 minggu
- Koinfeksi HIV: ribavirin 800 mg, 2 kali sehari, dalam dosis terbagi, selama 48 minggu[8]
Sementara dosis peginterferon alfa-2a adalah 180 μg, injeksi subkutan, sekali seminggu, selama 48 minggu.[8]
Ribavirin dan Peginterferon Alfa-2b
Kombinasi obat ini diindikasikan pada pasien dengan infeksi HCV kronis yang belum pernah diterapi dengan obat interferon, ataupun pada pasien yang mengalami relaps setelah diberikan monoterapi interferon.
Dosis ribavirin dibedakan berdasarkan berat badan:
- <75 kg: ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg malam, selama 24-48 minggu
- ≥75 kg: ribavirin 600 mg, 2 kali sehari, selama 24-48 minggu
- Durasi terapi untuk interferon-naïve adalah 24‒48 minggu, sedangkan untuk pasien yang relaps dengan monoterapi interferon adalah 24 minggu[8]
Sementara, dosis peginterferon alfa-2b adalah 3.000.000 IU (MIU), secara subkutan, 3 kali seminggu, selama 24-48 minggu.[8]
Infeksi Respiratory Syncytial Virus
Penggunaan ribavirin pada bayi dengan infeksi respiratory syncytial virus (RSV) diindikasikan pada infeksi dengan komplikasi berat. Menurut guideline American Academy of Pediatrics (AAP), penggunaan ribavirin tidak dianjurkan rutin.[16]
Obat ribavirin diberikan dalam bentuk larutan dengan dosis 20 mg/mL. Sebanyak 300 mL (6 gram) diberikan dengan mesin inhalasi dalam waktu 12‒18 jam, sekali sehari, selama 3-7 hari. Konsentrasi aerosol rata-rata 190 μg/L udara.[10]
Penyesuaian Dosis pada Pasien Anemia
Jika pasien mengalami efek samping anemia, dosis ribavirin harus disesuaikan, atau bahkan dihentikan sepenuhnya hingga efek samping menghilang atau berkurang. Jika efek samping telah menghilang, ribavirin dapat digunakan hingga dosis normal/maksimal yang dibutuhkan, yaitu 800 mg/hari pada dewasa atau sesuai pertimbangan dokter pada anak-anak.[7,10]
Penyesuaian dosis ribavirin diperlukan jika hasil laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) <10 g/dL tanpa komorbid jantung, atau penurunan kadar Hb ≥2 g/dL selama 4 minggu pada pasien dengan komorbid jantung stabil.[7]
Penyesuaian dosis pada pasien dewasa >18 tahun, berat badan berapapun, adalah ribavirin 1 tablet 200 mg (pagi) dan 2 tablet 200 mg (malam).[7]
Sementara, penyesuaian dosis pada pasien anak >5 tahun tergantung berat badan:
- 23‒33 kg: 1 tablet 200 mg (pagi)
- 34‒46 kg: 1 tablet 200 mg (pagi), 1 tablet 200 mg (malam)
- 47‒59 kg: 1 tablet 200 mg (pagi), 1 tablet 200 mg (malam)
- 60‒74 kg: 1 tablet 200 mg (pagi), 2 tablet 200 mg (malam)
- ≥75 kg: 1 tablet 200 mg (pagi), 2 tablet 200 mg (malam)[7]
Pemberian ribavirin harus dihentikan jika parameter laboratorium menunjukkan kadar Hb <8,5 g/dL tanpa komorbid jantung, atau terjadi penurunan kadar Hb ≥12 g/dL selama 4 minggu pada pasien dengan komorbid jantung stabil, meskipun dosis sudah dikurangi.[7]
Penyesuaian Dosis pada Pasien Gangguan Ginjal
Pada pasien dengan gangguan ginjal dengan creatinine clearance (CrCl) <50 mL/menit, dosis harian ribavirin sebaiknya disesuaikan. Dan, jika CrCl <30 mL/menit maka dosis mingguan peginterferon alfa-2a sebaiknya disesuaikan.[7]
Tabel 3. Penyesuaian Dosis untuk Pasien dengan Ganggual Ginjal
Pembersihan Ginjal (CrCl) | Dosis Peginterferon Alfa-2a | Dosis Ribavirin |
30–50 mL/menit | 180 μg per minggu | Dosis selang-seling, 200 mg dan 400 mg per hari |
<30 mL/menit | 135 μg per minggu | 200 mg per hari |
Hemodialisis | 135 μg per minggu | 200 mg per hari |
Sumber: Bianda, 2020.[7]
Ribavirin dikontraindikasikan pada pasien dengan CrCl 50 mL/menit dan pada gangguan hati.[7,10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini