Pengawasan Klinis Methotrexate
Pengawasan klinis pada pemberian methotrexate atau metotreksat adalah monitoring keberhasilan terapi kanker, terapi psoriasis, atau terapi rheumatoid arthritis dengan obat ini. Setelah itu, dosis harus dititrasi untuk menyesuaikan dengan respons terapi. Pantau juga ada tidaknya efek samping hematopoietik, neurologi, pencernaan, dan ginjal. Bila methotrexate memberikan respons terapi setelah pemberian 3–6 minggu, terapi dapat dilanjutkan sampai 12 minggu berikutnya atau lebih.[4,8,9]
Pengawasan Hematologi
Pemeriksaan darah lengkap perlu dilakukan untuk memantau gangguan bone marrow. Adanya anemia dengan peningkatan mean corpuscular volume (MCV) mengindikasikan defisiensi asam folat. Bila jumlah leukosit <3.500/mm3, terapi dihentikan dan dapat dimulai kembali 1 minggu setelah normal. Bila platelet <100.000/mm3, terapi dapat dimulai kembali 3 minggu setelah normal dengan dosis diturunkan 50–70% dari dosis normal.[4,8,9]
Pengawasan Fungsi Ginjal dan Fungsi Liver
Periksa fungsi ginjal melalui tes clearance creatinine (ClCr). Nilai ClCr <10 mL/menit menunjukkan nefrotoksisitas dan menjadi kontraindikasi methotrexate.[4,8,9]
Hepatotoksisitas ditunjukkan dengan nilai serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) yang meningkat. Pemeriksaan SGPT dilakukan setelah 1 minggu dosis terakhir. Bila terjadi peningkatan secara persisten, methotrexate dihentikan selama 1–2 minggu. Terapi dapat dilanjutkan saat SGPT kembali normal. Apabila SGPT meningkat selama 2–3 bulan, lakukan biopsi hepar. Pemberian suplemen asam folat 1 mg/ hari dapat menurunkan kejadian toksisitas liver.[4,8,9]
Pengawasan Klinis Lainnya
Lesi psoriasis yang memburuk oleh sinar UV, munculnya reaksi pada kulit yang berat, dan terjadinya luka terbakar sinar matahari dapat menjadi tanda toksisitas dermatologi. Pasien psoriasis juga perlu diawasi ketat karena adanya risiko infeksi serius dengan penggunaan methotrexate.[4,8,9]
Lakukan juga pengawasan toksisitas paru dan toksisitas sistem reproduksi. Gejala batuk kering bisa menjadi tanda awal toksisitas pulmonal, yang biasanya akan membaik saat methotrexate dihentikan. Oligospermia dan disfungsi menstruasi merupakan tanda gangguan fertilitas.[4,8,9]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur