Farmakologi Cisplatin
Farmakologi cisplatin atau sisplatin adalah membentuk ikatan silang dengan basa guanin pada rantai double helix DNA sehingga mengganggu proses transkripsi dan replikasi DNA. Hal ini mengakibatkan gangguan pembelahan sel dan memicu kematian sel. Selain itu, cisplatin juga menyebabkan toksisitas pada sel dengan menginduksi terjadinya stres oksidatif.[1,2,8,9]
Farmakodinamik
Farmakodinamik cisplatin merupakan suatu antineoplastik berbasis platinum. Dapat berefek mematikan berbagai sel kanker, seperti kanker ovarium, testis, dan kandung kemih.[1,2]
Mekanisme kerja cisplatin dimediasi oleh interaksi obat dengan DNA dalam sel. Obat ini menghentikan pertumbuhan tumor dengan cara membentuk ikatan silang dengan basa guanin pada rantai double helix DNA sehingga mengganggu proses transkripsi dan replikasi DNA. Hal ini mengakibatkan gangguan pembelahan sel dan memicu terjadinya kematian sel. Cisplatin juga menyebabkan toksisitas pada sel dengan cara menginduksi terjadinya stres oksidatif. Mitokondria merupakan target utama stres oksidatif yang diinduksi oleh cisplatin yang menyebabkan hilangnya gugus sulfhidril pada protein mitokondria, penghambatan ambilan kalsium, dan berkurangnya potensial membran mitokondria.[1,2,8,9]
Farmakokinetik
Farmakokinetik cisplatin adalah mencapai konsentrasi paling tinggi di hati, prostat, dan ginjal. Platinum akan menetap di jaringan selama 180 hari setelah pemberian dosis terakhir. Cisplatin tidak berikatan secara langsung pada protein plasma dan diekskresikan terutama melalui urin.[2,4,8,10]
Absorbsi
Setelah pemberian Cisplatin dengan dosis 20‒120 mg/m2, konsentrasi platinum paling tinggi terdapat di hati, prostat, dan ginjal. Konsentrasi yang lebih rendah terdapat di otot, testis, pankreas, dan limpa. Sedangkan konsentrasi terendah terdapat di kolon, adrenal, jantung, paru-paru, serebrum, dan serebelum. Platinum terdapat di jaringan selama 180 hari setelah pemberian dosis terakhir.[2,8]
Distribusi
Volume distribusi pada saat steady state adalah 11‒12 L/m2. Cisplatin tidak berikatan secara langsung dengan protein plasma. Namun, ion platinum di dalam cisplatin berikatan dengan beberapa protein plasma, seperti albumin, transferin, dan gamma globulin. Sekitar 2 jam setelah infus cisplatin, sebanyak 90% dari platinum plasma berikatan dengan protein dan terkonsentrasi di hati, ginjal, usus halus, dan testis. Obat ini tidak melewati sawar darah otak sehingga tidak akan masuk ke dalam cairan serebrospinal dalam jumlah besar, tetapi jumlah yang signifikan dapat dideteksi pada tumor intraserebral.[2,8]
Metabolisme
Metabolisme cisplatin belum diketahui secara lengkap. Terdapat sedikit bukti bahwa cisplatin mengalami biotransformasi enzimatik. Terdapat kemungkinan bahwa cisplatin dan metabolitnya mengalami sirkulasi enterohepatik.[8,10]
Eliminasi
Cisplatin terutama diekskresikan melalui urin. Meskipun platinum dalam jumlah kecil diekskresikan melalui empedu dan usus besar, ekskresi melalui feses tampaknya tidak terlalu signifikan. Rata-rata klirens renal cisplatin yaitu sebesar 50 mL/menit per meter persegi setelah pemberian cisplatin perinfus 6‒7 jam, dengan dosis 100 mg/m2. Eliminasi terjadi secara bifasik. Fase awal terjadi dengan cepat yaitu memiliki waktu paruh 25‒49 menit, diikuti oleh fase eliminasi yang lebih lambat dengan waktu paruh 2‒4 hari. Sekitar 15‒25% dosis diekskresikan dengan cepat dalam bentuk utuh pada 2‒4 jam pertama, dan 20‒75% dalam 24 jam.[2,4,8]
Resistensi
Resistensi terhadap cisplatin terjadi melalui tiga mekanisme molekuler, yaitu peningkatan perbaikan DNA, perubahan akumulasi cisplatin, dan peningkatan inaktivasi obat. Berkurangnya akumulasi cisplatin di intraseluler diperkirakan berkontribusi terhadap 70‒90% kejadian resistensi cisplatin.[1,11]