Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Asparaginase
Penggunaan asparaginase pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan, karena berpotensi menimbulkan efek buruk pada janin dan bayi.[4]
Penggunaan Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukkan asparaginase dalam Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sementara itu, Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan asparaginase dalam kategori D. Artinya, obat telah diketahui atau diduga menyebabkan peningkatan insidensi malformasi fetus atau kerusakan ireversibel. Obat juga dapat memiliki efek samping farmakologi yang berbahaya.[4,18]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada Ibu menyusui, belum terdapat data apakah obat asparaginase memberikan efek pada produksi ASI. Pengaruh obat pada anak yang menerima ASI dari ibu dengan terapi asparaginase juga belum diketahui pasti. Walaupun begitu, diduga obat ini dapat memicu efek samping berat pada bayi, sehingga penggunaannya perlu mempertimbangkan manfaat dan risiko.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini