Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Natrium Fosfat
Penggunaan natrium fosfat dalam kehamilan termasuk kategori C oleh (FDA). Fosfat merupakan komposisi penyusun ASI, tetapi tidak ada peningkatan fosfat yang signifikan pada ASI setelah penggunaan wajar natrium fosfat.[10-11]
Penggunaan pada Kehamilan
Natrium fosfat termasuk dalam kategori C oleh FDA, yang artinya studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan natrium fosfat enema meningkatkan konsentrasi serum fosfat maternal sebesar dua kali lipat, namun kembali ke normal dalam 24 jam.[10]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Fosfat merupakan komposisi penyusun ASI. Namun, tidak ada peningkatan fosfat yang signifikan pada ASI akibat penggunaan natrium fosfat. Kandungan natrium pada ASI juga tidak terpengaruh oleh penggunaan natrium fosfat. Selain itu, belum terdapat data mengenai risiko yang ditimbulkan akibat penggunaan natrium fosfat, baik pada ibu menyusui, maupun pada bayi.
Natrium fosfat dapat digunakan selama menyusui karena diasumsikan risiko efek samping terhadap infant atau pada produksi ASI minimal karena absorpsinya secara sistemik yang minimal. Sehingga natrium fosfat tidak termasuk dalam obat bahaya untuk ibu menyusui.[10-11]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja