Kontraindikasi dan Peringatan Kalium Klorida
Penggunaan kalium klorida kontraindikasi pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap sediaan kalium dan pada pasien hiperkalemia. Penggunaan kalium klorida perlu diperhatikan pada pasien dengan gangguan ginjal, gangguan jantung, dan individu yang memiliki risiko mengalami hiperkalemia.
Kontraindikasi
Kalium klorida dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas berat terhadap sediaan kalium jenis apapun. Selain itu, pasien yang mengalami hiperkalemia juga kontraindikasi untuk mengkonsumsi kalium klorida. Pasien dengan kelainan struktural saluran cerna yang dapat menghambat waktu transit di usus juga tidak disarankan mengkonsumsi kalium klorida karena dapat meningkatkan risiko ulserasi. [3-5]
Peringatan
Penggunaan kalium klorida perlu diperhatikan secara khusus pada berbagai kondisi, seperti asidosis, alkalosis, insufisiensi adrenal, dan luka bakar. Berbagai kondisi medis ini dapat meningkatkan risiko hiperkalemia. Gejala hiperkalemia seperti flaksid, parestesia, dan aritmia perlu diperhatikan. Pemantauan kadar kalium secara berkala dan pemantauan EKG juga perlu dilakukan. [3-5]
Asidosis atau Alkalosis
Pada kondisi ini, kadar kalium dalam darah tidak mencerminkan total kalium dalam darah sehingga dapat terjadi hiperkalemia.
Insufisiensi Adrenal
Pada keadaan insufisiensi adrenal, penggunaan kalium klorida akan meningkatkan risiko hiperkalemia.
Luka Bakar
Pasien dengan luka bakar mengalami kerusakan jaringan yang luas dan dapat mengalami gangguan ginjal, sehingga penggunaan kalium klorida dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia.
Konsumsi Antihipertensi
Konsumsi obat penghambat angiotensin converting enzyme (ACE) dan angiotensin receptor blocker (ARB) seperti captopril, valsartan, san candesartan, akan menghambat produksi aldosteron sehingga terjadi retensi kalium yang berpotensi menyebabkan hiperkalemia.
Konsumsi obat golongan diuretik hemat kalium, seperti spironolactone juga akan meningkatkan risiko hiperkalemia.
Kondisi Medis
Berbagai kondisi medis, seperti dehidrasi, gangguan ekskresi kalium, dan gangguan ginjal, juga akan meningkatkan risiko hiperkalemia.
Pemberian kalium klorida pada pasien dengan lesi ulseratif atau stenosis pada saluran cerna akan meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna. [3-5]