Indikasi dan Dosis Arginine
Indikasi arginine adalah sebagai asam amino semi esensial yang digunakan untuk suplementasi nutrisi dan uji diagnostik stimulasi hormon pertumbuhan.[12,14,15]
Indikasi
Arginine umumnya digunakan sebagai suplemen nutrisi bersama dengan asam amino lainnya. Obat ini disetujui penggunaannya oleh FDA untuk uji diagnostik stimulasi kelenjar pituitari untuk mengukur hormon pertumbuhan.
Manfaat arginine pada penyakit kardiovaskular telah diteliti karena arginine memiliki sifat antiaterogenik, antiiskemik, antiplatelet, dan antitrombotik. Arginine juga diuji untuk digunakan pada penyakit ginjal, diabetes, fibrosis kistik, penyakit sel sabit, dan disfungsi ereksi. Manfaat arginine sebagai imunomodulator dan potensinya dalam penanganan preeklampsia juga telah dievaluasi.[6]
Efek Kardiovaskular
Peningkatan konsentrasi arginine dilaporkan dapat mempertahankan kadar NO yang memiliki efek pembersihan langsung pada radikal superoksida. NO juga menghambat adhesi dan agregasi trombosit, serta mampu memodulasi permeabilitas endotel.
Fibrosis Kistik
Defisiensi pembentukan NO di saluran pernapasan pasien fibrosis kistik dapat menyebabkan obstruksi jalan napas. Uji klinis menunjukkan bahwa nebulisasi arginine pada pasien dengan fibrosis kistik menghasilkan peningkatan konsentrasi NO di saluran napas.
Diabetes
Pemberian arginine dilaporkan menstimulasi sekresi insulin dan meningkatkan pembuangan glukosa pada pasien diabetes.
Disfungsi Ereksi
Penggunaan arginine diharapkan dapat menyebabkan relaksasi pada otot polos kavernosa penis pada pasien dengan disfungsi ereksi.
Imunostimulan
Studi pada tikus percobaan menunjukkan bahwa arginine mampu menstimulasi sistem imun, serta meningkatkan penyembuhan luka tekan dan luka bakar. Namun, tidak ada bukti klinis bahwa suplementasi arginine meningkatkan imunitas atau kinerja dan daya tahan atletik, meskipun suplemen arginine ditambahkan ke sejumlah suplemen yang dipasarkan untuk binaragawan dan angkat besi.[17]
Penyakit Sel Sabit
Pada pasien dengan penyakit sel sabit, sel endotel mengalami kerusakan dan dapat timbul kejadian vasooklusif. Anion superoksida yang dilepaskan dari sel endotel dan neutrofil akan memecah NO. Selain itu, juga timbul aktivitas arginase berlebihan yang mengakibatkan defisiensi arginine pada pasien dengan penyakit sel sabit.[6]
Stimulasi Kelenjar Pituitari Untuk Mengukur Hormon Pertumbuhan
Untuk mengevaluasi fungsi hormon pertumbuhan, arginine dapat bermanfaat pada kondisi panhypopituitarism, pituitary dwarfism, chromophobe adenoma, postsurgical craniopharyngioma, hypophysectomy, trauma pituitari, akromegali, gigantisme, serta masalah pertumbuhan dan tinggi badan.
Pada dewasa, obat ini digunakan dalam bentuk larutan intravena dengan konsentrasi 10% (30 g dalam 300 mL cairan salin normal) diberikan melalui infus selama 30 menit.
Pada anak dengan berat badan di bawah 60 kg, arginine diberikan dalam dosis 0,5 g/kg melalui infus selama 30 menit. Dosis tidak boleh melebihi 30 g. Pada anak dengan berat di atas 60 kg, dosis sama dengan dewasa.[14,15]
Prosedur
Untuk uji diagnostik stimulasi kelenjar pituitari untuk mengukur hormon pertumbuhan, evaluasi harus dilakukan pada pagi hari. Pasien berpuasa mulai pada malam hari sampai prosedur tes dilakukan. Saat akan dilakukan tes, pasien dibaringkan dan istirahat selama 30 menit sebelum dilakukan pemasangan infus.
Pengambilan sampel adalah pada 30 menit sebelum pemberian, saat pemberian, kemudian pada menit ke-30, 60, 90, 120, dan 150. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui lengan kontralateral dari infus.
Apabila pasien melakukan tes hipoglikemia insulin sebelumnya, berikan masa tunggu 1 hari. Jika pasien tidak berespon pada tes pertama, beri masa tunggu 1 hari sebelum mengulangi tes.[12,14]
Dosis Untuk Indikasi Lainnya
Belum ada konsensus dosis arginine untuk indikasi selain pengujian hormon pertumbuhan. Studi yang tersedia umumnya menggunakan arginine dalam dosis 6-30 g per oral, dibagi dalam 3 dosis.[6]