Farmakologi Estrogen Terkonjugasi
Farmakologi estrogen terkonjugasi adalah sebagai prodrug estrogen yang berisi campuran estrogen dengan garam natrium dari ester sulfat.
Estrogen terkonjugasi berisi campuran 9 substansi estrogen sintetik, yaitu sulfat estrone natrium, sulfat equilin natrium, sulfat equilenin natrium, sulfat 17 alfa–dihidroequilin natrium, sulfat 17–alfa–dihidroequilenin natrium, sulfat 17 alfa–estradiol natrium, sulfat 17 beta–estradiol natrium, sulfat 17 beta–dihidroequilin natrium, dan sulfat 17 beta–dihidroequilenin natrium.[8]
Bentuk estrogen yang paling banyak di estrogen terkonjugasi adalah sulfat estrone natrium dan sulfat equilin natrium, yaitu kira–kira sebesar 71,5–92%. Estrogen memiliki peranan penting dalam perkembangan dan diferensiasi sistem reproduksi.[8]
Sulfat estrone natrium adalah prodrug dari estrone, yang selanjutnya merupakan prodrug estradiol. Sementara itu, sulfat equilin natrium adalah prodrug dari equilin dan 17 beta–dihydroequilin.
Dengan demikian, estrogen aktif utama pada estrogen terkonjugasi adalah estradiol dan 17 beta–dihydroequilin, yang memiliki aktivitas estrogenik kuat dan bertanggung jawab atas sebagian besar efek estrogen terkonjugasi. Sementara itu 17 alfa–estrogen dalam estrogen terkonjugasi, seperti 17 alfa–estradiol dan 17 alfa–dihydroequilin, memiliki efek estrogenik yang rendah.[9]
Farmakodinamik
Estrogen merupakan salah satu hormon yang penting dalam mengatur sistem reproduksi wanita dan juga karakteristik seksual sekunder. Estrogen juga berperan dalam modulasi kepadatan tulang dan transport kolesterol. Estradiol adalah estrogen intraseluler utama manusia dan lebih kuat daripada estron dan estriol pada tingkat reseptor. Estradiol adalah estrogen utama yang dikeluarkan sebelum menopause. Setelah menopause, produksi estrone dan estrone sulfate yang akan cenderung lebih tinggi.[4,5]
Estrogen memodulasi sekresi gonadotropin hipofisis, luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) melalui sistem umpan balik negatif. Terapi pengganti estrogen akan mengurangi kadar hormon ini pada wanita pascamenopause.
Beberapa jenis estrogen sintetik antara lain etinilestradiol, estradiol valerat, estropiate, estrogen terkonjugasi, dann quinestrol. Bentuk aktif dari estrogen equin dari estrogen terkonjugasi seperti equilin dan 17 beta–dihidroequilin memiliki potensi yang lebih besar di hati sama seperti etinilestradiol dan dietilstilbestrol.[1,11]
Estrogen memasuki sirkulasi sistemik dalam bentuk hormon bebas atau terikat protein, baik sex hormone binding globulin (SHBG) atau albumin. Estrogen yang tidak terikat protein memiliki kemampuan untuk berdifusi ke dalam sel secara bebas tanpa regulasi.[4,5]
Inisiasi respons fisiologis seluler terhadap estrogen dimulai di sitoplasma sel dengan pengikatan estrogen ke reseptor alfa–estrogen atau reseptor beta–estrogen. Kompleks reseptor estrogen–estrogen yang diaktivasi kemudian menyeberang ke inti sel untuk menginduksi transkripsi DNA dengan mengikat urutan nukleotida yang dikenal sebagai elemen respons estrogen (ERE) untuk memberlakukan respons fisiologis.
Kadar hormon estrogen dalam tubuh diatur oleh efek umpan balik negatif estrogen pada hipothalamus dan kelenjar hipofisis. Contoh umpan balik negatif dapat diamati selama siklus menstruasi. Aktivitas metabolik estrogen terutama terjadi di dalam hepatosit hati CYP3A4 dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.[4,5]
Farmakokinetik
Farmakokinetik estrogen terkonjugasi dalam tubuh diabsorpsi dalam saluran pencernaan dan hepar, kemudian didistribusikan terutama pada organ yang responsif terhadap hormon seks dan mengalami hidroksilasi. Estrogen terkonjugasi dieliminasi di dalam urin dan empedu.[4,5]
Absorpsi
Estrogen terkonjugasi larut dalam air dan terserap dengan baik dari saluran gastrointestinal setelah keluar dari formulasi obat. Tablet obat akan melepaskan estrogen terkonjugasi perlahan selama beberapa jam.[4,5]
Estrogen terkonjugasi, dengan dosis harian 0,625 mg akan mencapai kadar puncak estrone dan estradiol masing–masing 150 pg/mL dan 30–50 pg/mL dalam 6,9 jam. Sedangkan, dosis oral harian 1,25 mg mencapai kadar estron dan estradiol, masing–masing 120–200 pg/mL dan 40–60 pg/mL.
Estrogen terkonjugasi 10 mg yang mengandung sekitar 4,5 mg sodium estrone sulfate dan 2,5 mg sodium equilin sulfate, akan menghasilkan konsentrasi plasma maksimal estrone dan equilin masing–masing 1.400 pg/mL dan 560 pg/mL dalam 3 dan 5 jam. Dalam 24 jam setelah pemberian estrogen terkonjugasi dengan dosis 10 mg, kadar estron dan equilin akan turun masing-masing menjadi 280 pg/mL dan 125 pg/mL.[4,5]
Estrogen terkonjugasi dengan dosis 0,625 mg memiliki waktu paruh biologis dari estrone 26,7 jam, baseline–adjusted estrone adalah 14,8 jam, dan equilin adalah 11,4 jam. Estrogen terkonjugasi dengan dosis 1,625 mg memiliki waktu paruh biologis dari estrone 26,5 jam, baseline–adjusted estrone adalah 17,5 jam, dan equilin adalah 12,5 jam.[4,5]
Distribusi
Distribusi estrogen terkonjugasi sama seperti estrogen endogen yaitu ke seluruh tubuh, terutama pada target organ yang responsif terhadap hormon seks. Estrogen terkonjugasi yang bersirkulasi dalam tubuh akan berikatan dengan albumin dan tidak berikatan dengan sex hormone binding globulin (SHBG).[4,5]
Metabolisme
Metabolisme estrogen terkonjugasi dikatalisis oleh sitokrom hepatik P450 3A4 atau CYP3A4. Oleh karena itu, penginduksi atau penghambat CYP3A4 dapat mempengaruhi metabolisme estrogen.
Estrogen eksogen dimetabolisme dengan cara yang sama seperti estrogen endogen. Estrogen yang beredar berada dalam keseimbangan yang dinamis dari interkonversi metabolik. Transformasi ini terjadi di hati.[4–6]
Estradiol diubah secara reversibel menjadi estrone, dan keduanya bisa diubah menjadi estriol, yang merupakan metabolit urin utama. Estrogen juga mengalami resirkulasi enterohepatik melalui konjugasi sulfat dan glukuronida di hati, sekresi konjugat bilier ke dalam usus, dan hidrolisis di usus diikuti dengan reabsorpsi.
Pada wanita pascamenopause, sebagian besar dari estrogen yang bersirkulasi ada sebagai konjugat sulfat, khususnya sulfat estrone, yang berfungsi sebagai reservoir sirkulasi untuk pembentukan estrogen yang lebih aktif.[4–6]
Eliminasi
Estradiol, estrone, dan estriol diekskresikan ke dalam urin bersama dengan konjugat glukoronida dan sulfat.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli