Pengawasan Klinis Ezetimibe
Selama penggunaan obat ezetimibe, diperlukan pengawasan klinis berkelanjutan berupa pemeriksaan panel profil lipid pada awal terapi dan berkala selama pengobatan. Pemeriksaan fungsi hati juga direkomendasikan pada awal terapi karena adanya potensi hepatotoksisitas.[1-4]
Overdosis
Pada penelitian yang dilakukan oleh produsen obat, pemberian ezetimibe dalam dosis hingga 40-50 mg setiap hari dapat ditoleransi dengan baik. Pada penelitian terdapat satu pasien dengan sitosterolemia homozigot yang mengalami overdosis ezetimibe pada dosis 120 mg per hari. Kejadian ini tidak disengaja dan berlangsung selama 28 hari tanpa efek samping klinis atau laboratorium yang signifikan.
Pada kasus overdosis ezetimibe, klinisi dapat memberikan terapi simptomatis dan suportif. Sebagai tambahan, klinisi sebaiknya memeriksakan fungsi hepar jika dicurigai terdapat hepatotoksisitas pada keadaan overdosis ezetimibe.[1,2]
Fungsi Hepar
Ezetimibe telah dilaporkan menyebabkan peningkatan sementara konsentrasi serum aminotransferase hingga lebih 3 kali lipat, terutama ketika digunakan dengan statin. Lakukan tes fungsi hati pada awal terapi dan sesuai dengan jadwal pemantauan yang direkomendasikan. Jika konsentrasi aminotransferase meningkat menjadi ≥3 kali ambang atas, pertimbangkan untuk menghentikan penggunaan ezetimibe.[4]
Penggunaan dengan Cyclosporine
Penggunaan bersama cyclosporine perlu diikuti pemantauan fungsi ginjal karena adanya potensi efek samping insufisiensi renal. Penggunaan ezetimibe bersama cyclosporine juga dapat meningkatkan risiko toksisitas ezetimibe karena dapat meningkatkan paparan obat sebanyak 2,3 hingga 12 kali lipat.[1]