Bisoprolol
Bisoprolol merupakan beta bloker yang digunakan untuk terapi gagal jantung, penyakit jantung iskemik, dan hipertensi. Menurut American Heart Association dan European Society of Cardiology, bisoprolol digunakan untuk gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi dan setelah infark miokard. Penggunaan untuk hipertensi bukan pilihan utama karena efeknya kurang signifikan untuk menurunkan risiko stroke, penyakit jantung koroner, serta angka kematian.[1-5]
Bisoprolol merupakan beta bloker generasi kedua yang memiliki selektivitas terhadap reseptor B1 di jantung, sehingga penggunaannya dapat dipertimbangkan pada pasien dengan riwayat asma dan penyakit jantung. Bisoprolol tidak atau hanya sedikit memengaruhi reseptor beta (B2) yang terdapat di otot polos jalan napas.[2,6-8]
Penggunaan bisoprolol sebagai terapi gagal jantung dimulai dari dosis terkecil, yaitu 1,25–10 mg/hari. Sementara itu, untuk terapi hipertensi, gunakan dosis 2,5–5 mg sebagai dosis awal.
Efek samping yang umum terjadi adalah bradiaritmia, pusing, insomnia, mual, dan muntah. Penggunaan bisoprolol pada pasien diabetes mellitus harus berhati-hati karena dapat menyebabkan hipoglikemia meskipun kejadiannya lebih jarang daripada kejadian pada pengguna beta bloker nonselektif.[9-11]
Rumus kimia: C18H31NO4[12]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Bisoprolol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat kardiovaskuler |
Subkelas | Obat gagal jantung |
Akses | Resep[10,13] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[14] Kategori TGA: C[15] |
Wanita menyusui | Ekskresi ke dalam ASI belum diketahui[9] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan belum diketahui[9] |
Infant | Efikasi dan keamanan belum diketahui[9] |
FDA | Approved[14] |