Indikasi dan Dosis Asam Salisilat
Indikasi asam salisilat atau salicylic acid adalah sebagai agen keratolitik atau keratoplastik pada penyakit kulit seperti acne vulgaris (jerawat), veruka vulgaris (common warts), kalus, psoriasis, dan dermatitis seboroik. Dosis asam salisilat yang digunakan akan tergantung pada indikasi penyakit yang ditangani. Pada konsentrasi tinggi, obat ini bersifat keratolitik, tetapi pada konsentrasi rendah, obat ini bersifat keratoplastik.
Acne Vulgaris
Pada acne vulgaris, asam salisilat digunakan dalam bentuk krim, gel, atau losion dengan konsentrasi 0.5–2%. Oleskan obat pada lesi sekali sehari dan naikkan dosis perlahan menjadi 2–3 kali sehari. Lama pemberian tergantung pada kondisi medis sebelum terapi dan respons terhadap terapi. Kurangi frekuensi penggunaan bila terjadi kulit kering dan mengelupas.[1]
Kalus dan Warts
Penanganan kalus dan kutil (warts) menggunakan asam salisilat membutuhkan efek keratolitik yang kuat sehingga dosis yang digunakan adalah konsentrasi tinggi dalam bentuk patch, larutan, atau gel.
Untuk sediaan patch, gunakan konsentrasi 40% dan tempelkan pada lesi serta ganti setiap 48 jam. Hal ini dilakukan hingga maksimal 12 minggu. Bila menggunakan konsentrasi 15%, tempelkan patch pada lesi dan ganti setiap 24 jam. Lakukan hingga maksimal 12 minggu.[1,2]
Bila menggunakan larutan 27.5%, oleskan perlahan pada lesi sebanyak 1–2 kali sehari, hingga maksimal 6 minggu. Bila menggunakan larutan atau gel 17%, oleskan perlahan pada lesi sebanyak 1–2 kali sehari, hingga maksimal 12 minggu. Sementara itu, bila menggunakan gel 6%, oleskan perlahan pada lesi sebanyak 1 kali sehari, selama 6–12 minggu hingga maksimal 12 minggu.[1,2]
Psoriasis dan Dermatitis Seboroik
Pada psoriasis atau dermatitis seboroik, gunakan losion, krim, atau salep asam salisilat dengan konsentrasi 2–3%. Obat dioleskan pada lesi 1–4 kali sehari. Namun, instruksi ini mungkin bervariasi antar produk tergantung pada tempat manufakturnya. Produk shampo asam salisilat 1.8–3% dapat digunakan 2–3 kali per minggu.[1,2,8,12]
Kelainan Hiperkeratosis Lain
Kelainan hiperkeratosis lain mencakup kelainan seperti iktiosis, keratosis pilaris, palmoplantar keratosis, dan pityriasis rubra. Kelainan-kelainan ini dapat ditangani menggunakan krim atau losion 6% yang dioleskan pada lesi sekali sehari sebelum tidur. Cuci dan bersihkan di pagi hari.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini