Indikasi dan Dosis Timolol
Indikasi timolol topikal hanyalah untuk glaukoma sudut terbuka dan hipertensi okular. Timolol oral belum tersedia di Indonesia tetapi digunakan untuk terapi hipertensi, infark miokard, dan profilaksis migraine di negara lain. Dosis timolol yang diberikan bervariasi sesuai bentuk sediaan dan indikasinya.
Glaukoma Sudut Terbuka dan Hipertensi Okular
Timolol topikal digunakan untuk terapi glaukoma sudut terbuka dan hipertensi okular. Dosis sediaan tetes mata dimulai dari 0,25% satu tetes tiap 12 jam. Jika respons tidak adekuat, pemberian dapat ditingkatkan menjadi dosis 0,5% satu tetes tiap 12 jam. Dosis ini dapat dikurangi setelah tekanan intraokular terkontrol.[2,12,13]
Hipertensi, Infark Miokard, dan Profilaksis Migraine
Timolol oral dapat digunakan untuk hipertensi, infark miokard, dan profilaksis migraine. Namun, sediaan oral ini belum ada di Indonesia.
Dosis inisial timolol untuk hipertensi dimulai dari 10 mg diberikan dua kali sehari dan dapat ditingkatkan secara bertahap hingga dosis maksimal 60 mg per hari. Sementara itu, timolol untuk pengobatan sekunder infark miokard dimulai dari 5 mg dua kali sehari dan dapat ditingkatkan menjadi 10 mg dua kali sehari jika tidak ada efek samping.
Timolol sebagai profilaksis migraine diberikan dalam dosis 10 mg sebanyak 1–2 kali sehari. Jika respons pasien tidak adekuat, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 30 mg/hari dalam dosis terbagi.[7,12,13]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur