Pengawasan Klinis Omeprazole
Pengawasan klinis diperlukan utamanya pada pasien yang diresepkan obat omeprazole dalam jangka panjang. Pengawasan klinis mencakup evaluasi kemungkinan efek samping yang timbul akibat penggunaan omeprazole, seperti infeksi Clostridium difficile dan kanker lambung.
Clostridium difficile
Lakukan pengawasan klinis berupa tanda tanda klinis terjadinya diare yang berhubungan dengan infeksi Clostridium difficile.
Pemberian dengan Warfarin
Lakukan monitoring pemeriksaan INR dan waktu protrombin jika omeprazole diberikan bersamaan dengan warfarin.
Penggunaan Jangka Panjang
Pertimbangkan pemeriksaan kadar magnesium sebelum memulai terapi dan secara berkala untuk pasien karena adanya risiko hipomagnesemia. Pemeriksaan utamanya harus dipertimbangkan pada pasien yang juga mengonsumsi digoxin, diuretik seperti furosemide, ataupun obat lain yang dapat menyebabkan hipomagnesemia.
Penggunaan jangka panjang juga berisiko menyebabkan keganasan gastrointestinal. Lakukan evaluasi dan pertimbangkan untuk melakukan endoskopi pada pasien. Tanda atau gejala lupus eritematosus, pengeroposan tulang atau patah tulang terkait osteoporosis juga harus dipantau pada pasien yang mendapatkan terapi jangka panjang atau dosis tinggi..
Penghentian Terapi
Jika pasien menerima omeprazole selama lebih dari 6 bulan, maka lakukan penghentian bertahap untuk menghindari gejala yang memburuk atau kambuh. Setelah penggunaan dosis terendah selama 1 minggu, hentikan terapi.[1,4,5,7,8]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH