Pengawasan Klinis Salbutamol
Pengawasan klinis salbutamol diperlukan pada penggunaan dosis tinggi karena risiko efek kardiovaskular. Apabila digunakan sebagai monoterapi pada bronkospasme akut, maka pengawasan klinis perbaikan tanda dan gejala bronkospasme harus dilakukan.
Efek Kardiovaskular
Pada dosis lebih tinggi, salbutamol dapat mempengaruhi reseptor β1 adrenergik di jantung. Pengawasan tanda klinis terjadinya hipertensi, palpitasi, tremor, dan aritmia perlu dilakukan jika salbutamol diberikan pada dosis lebih dari 5 mg. Pertimbangkan pula keperluan pemantauan EKG karena obat yang mempengaruhi reseptor β dapat menyebabkan pemanjangan interval QT.[5,6,8]
Pemantauan Kadar Gula Darah
Penggunaan salbutamol secara intravena memerlukan pemantauan kadar gula darah karena dapat meningkatkan risiko ketoasidosis.[5,6,8]
Pemantauan Perbaikan Klinis
Penggunaan salbutamol secara monoterapi ada penatalaksanaan asthma serangan akut, dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan risiko eksaserbasi asthma berat. Lakukan pengawasan tanda dan gejala klinis bronkospasme. Jangan gunakan salbutamol sebagai terapi utama pada serangan asthma akut.[13]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH