Farmakologi Asam Folat
Farmakologi asam folat penting untuk pembentukan asam nukleat (DNA dan RNA) dan metabolisme asam amino. Defisiensi folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Sedangkan kekurangan folat selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat seperti Neural Tube Defects (NTDs).[5,14,15]
Farmakodinamik
Asam folat, juga dikenal sebagai folat atau Vitamin B9, merupakan kofaktor penting untuk enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA. Lebih khusus lagi, asam folat dibutuhkan oleh tubuh untuk sintesis purin, pirimidin, dan metionin sebelum dimasukkan ke dalam DNA atau protein.[4]
Berbeda dengan folat, agar asam folat dapat dicerna perlu dimetabolisme terlebih dahulu menjadi dihidrofolat (DHF) dan tetrahidrofolat (THF). Jika jalur ini terganggu oleh konsumsi obat antimetabolit seperti methotrexate, akan menyebabkan gangguan sintesis DNA pada sel. Selain asam folat, bentuk paling umum dari suplemen folat adalah kalsium folinate dan garam levomefolate.[1,2,5]
THF merupakan salah satu kofaktor reaksi transformilasi dalam biosintesis purin dan thymidylate asam nukleat. Gangguan dari proses pembentukan thymidylates pada pasien dengan defisiensi asam folat menyebabkan adanya defek pada pembentukan DNA megaloblast sehingga mengakibatkan anemia megaloblastik dan makrositik.[5]
Asam folat berperan dalam fase rapid cell division, seperti pada masa kehamilan, infancy dan eritropoiesis, serta mempunyai peran protektif terhadap kanker. Dikarenakan manusia tidak dapat membentuk asam folat secara alami maka dibutuhkan asupan makanan dan suplemen yang sesuai untuk mencegah defisiensi.[5]
Farmakokinetik
Pasca konsumsi secara oral, konsentrasi asam folat mencapai puncak dalam 30–60 menit. Asam folat sintetis mempunyai bioavailabilitas 100% jika dikonsumsi tidak bersamaan dengan makanan. Bioavailabilitas folat alami adalah sekitar 50%, sedangkan pada asam folat sintetis yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan adalah sekitar 85–100%.[3,6,11]
Absorpsi
Asam folat diabsorpsi cepat di usus halus, terutama di bagian proksimal. Sebelum diabsorpsi, konjugat asam folat direduksi oleh enzim pada traktus digestivus. Asam folat mencapai konsentrasi puncak dalam 1 jam.[5,11]
Distribusi
Terikat kuat dengan protein plasma. Derivat asam folat terdistribusi ke seluruh jaringan tubuh, namun utamanya disimpan di hepar.[5]
Metabolisme
Asam folat dimetabolisme di dalam hepar menjadi dihidrofolat (DHF) dan tetrahidrofolat (THF) oleh enzim dihidrofolat reduktase (DHFR).[3,5]
Eliminasi
Sekitar 90% produk metabolit asam folat muncul di urine setelah 6 jam; ekskresi total terjadi dalam 24 jam. Selain itu, asam folat dalam jumlah sedikit juga ditemukan di feses. Asam folat diekskresikan pada ASI.[3,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari