Farmakologi Chlorpromazine
Farmakologi chlorpromazine adalah sebagai antipsikotik yang bekerja dengan menghambat reseptor dopamin pada sistem dopaminergik mesolimbik, serta menghambat pelepasan hormon dari hipotalamus dan hipofisis. Chlorpromazine juga memiliki efek antiemetik dan antihistaminik, serta dapat menghambat serotonin.[1]
Farmakodinamik
Chlorpromazine merupakan obat golongan neuroleptik, yang termasuk sebagai antipsikotik tipikal atau dikenal juga dengan sebutan antipsikotik generasi pertama. Chlorpromazine memberikan efek antipsikotik dengan menghambat reseptor dopamin D2 postsinaps pada jalur mesolimbik, sehingga kerap digunakan untuk terapi skizofrenia.
Selain itu, chlorpromazine juga menghambat reseptor serotonin 5-HT1 dan 5-HT2. Hambatan ini menyebabkan adanya efek ansiolitik, antidepresif, dan antiagresif, tetapi dapat juga menyebabkan efek samping ekstrapiramidal, peningkatan berat badan, penurunan tekanan darah, sedasi, dan gangguan ejakulasi.
Chlorpromazine dapat memberikan efek antiemetik, melalui kemampuannya dalam menghambat reseptor histamin H1, dopamin D2, dan muskarinik M1 yang terletak pada pusat muntah. Hambatan pada reseptor muskarinik bisa mengakibatkan gejala antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan buram, obstipasi, gangguan urinasi, perubahan elektrokardiografi, dan gangguan memori. Namun, efek antikolinergik ini dapat meringankan efek samping ekstrapiramidal.[3,4]
Farmakokinetik
Farmakokinetik chlorpromazine yang diberikan per oral akan mengalami first pass metabolism di hepar secara ekstensif, sehingga hanya memiliki bioavailabilitas sekitar 20%. Sebagian besar chlorpromazine akan berikatan dengan protein plasma, terutama albumin.[4,11]
Absorpsi
Chlorpromazine diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat berkisar pada angka 20% setelah melewati metabolisme di hepar. Onset kerja obat per oral diperkirakan terjadi dalam 30–60 menit. Konsentrasi puncak plasma obat oral tercapai dalam waktu 2–4 jam. Pada pemberian intramuskular (IM), konsentrasi puncak tercapai dalam waktu 15–30 menit.[1,2,4]
Distribusi
Chlorpromazine didistribusikan secara luas pada berbagai jaringan tubuh. Rerata volume distribusi obat adalah 22 L/kg. Chlorpromazine dapat melewati sawar plasenta dan sawar darah-otak. Obat ini juga diekskresikan ke dalam air susu ibu. Sekitar 92–97% chlorpromazine akan berikatan dengan protein, paling banyak dengan albumin.[1,5]
Metabolisme
Chlorpromazine per oral akan dimetabolisme secara ekstensif di hepar, melalui jalur utama isoenzim sitokrom P450, yaitu CYP1A2, dan CYP3A4. Pada metabolisme, chlorpromazine akan mengalami hidroksilasi dan konjugasi dengan asam glukuronat, serta menjalani N-oksidasi, oksidasi atom sulfur, dan dealkilasi.
Beberapa metabolit chlorpromazine bersifat aktif secara biologis, antara lain 7-hydroxychlorpromazine, 3- hydroxychlorpromazine, desmethylchlorpromazine dan chlorpromazine N-oxide. Nilai terapeutik chlorpromazine serum adalah 100–300 ng/mL, sedangkan efek toksik dapat terlihat pada kadar serum 750 ng/mL.[4,5]
Eliminasi
Eliminasi chlorpromazine terutama terjadi melalui ginjal, dan dapat ditemukan dalam urin sebanyak 37%. Selain pada urin, chlorpromazine juga diekskresikan pada cairan empedu dan feses. Waktu paruh chlorpromazine dilaporkan sekitar 30 jam, dan waktu paruh metabolit aktifnya adalah 10–40 jam.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra