Pendahuluan Promethazine
Promethazine adalah antihistamin generasi pertama, antipsikotik, sedatif, dan antiemetik yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi, motion sickness, mual, dan insomnia. Promethazine dapat menimbulkan efek bronkokonstriksi, vasodilatasi, dan kontraksi spasmodik otot polos gastrointestinal. Selain itu, promethazine berikatan dengan reseptor muskarinik, sehingga menghasilkan aktivitas antikolinergik.[1-3]
Promethazine dikontraindikasikan pada pasien anak usia 2 tahun ke bawah karena risiko depresi napas yang berpotensi fatal. Pada anak usia di atas 2 tahun, promethazine harus digunakan secara hati-hati dan hanya dipakai dalam dosis efektif terendah. Hindari penggunaan bersama obat lain yang juga dapat menyebabkan depresi napas.[4]
Injeksi promethazine dapat menyebabkan iritasi kimia yang berat dan kerusakan jaringan. Iritasi dan kerusakan dapat terjadi akibat ekstravasasi perivaskular, injeksi intraarteri yang tidak disengaja, dan infiltrasi intraneuronal atau perineuronal. Laporan efek samping meliputi rasa terbakar, nyeri, eritema, bengkak, kehilangan sensasi sensorik, paralisis, spasme pembuluh darah distal yang parah, tromboflebitis, trombosis vena, abses, nekrosis jaringan, dan gangren.[1,4]
Di Indonesia, promethazine tersedia dalam merek dagang Luxamet®, Nufapreg®, dan Erpha Allergil®. Selain itu, ada juga sediaan kombinasi dengan guaifenesin, dextromethorphan, atau efedrin.[5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Promethazine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antihistamin.[1,6] |
Subkelas | Derivat phenotiazine.[1,6] |
Akses | Resep.[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C.[4] Kategori TGA: C.[7] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI.[8] |
Anak-anak | Dikontraindikasikan pada anak usia 2 tahun ke bawah.[4] |
Infant | |
FDA | Discontinued.[9] |