Kontraindikasi dan Peringatan Promethazine
Kontraindikasi penggunaan promethazine adalah pasien yang alergi terhadap promethazine dan anak berusia kurang dari 2 tahun. Peringatan diperlukan terkait risiko depresi pernapasan pada anak. Jika digunakan pada anak usia di atas 2 tahun, berikan pada dosis efektif terendah.[1,4]
Kontraindikasi
Penggunaan promethazine dikontraindikasikan pada:
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap promethazine atau phenothiazine lainnya
- Anak berusia kurang dari 2 tahun
- Pasien koma atau pasien dengan depresi sistem saraf pusat oleh penyebab apapun
- Pasien yang mendapat obat depresan sistem saraf pusat lain dalam dosis tinggi
- Pasien dengan gangguan saluran napas bawah, termasuk asma[1,4,10]
Peringatan
Black box warning dari penggunaan promethazine adalah penggunaan pada anak usia 2 tahun ke bawah dan adanya risiko iritasi dan kerusakan jaringan, termasuk gangren.[4]
Penggunaan Pada Anak
Pada anak 2 tahun ke bawah, penggunaan promethazine telah dilaporkan menyebabkan depresi napas yang fatal. Jangan gunakan obat pada anak berusia di bawah 2 tahun.
Pada anak 2 tahun ke atas, penggunaan promethazine harus dalam pengawasan ketat. Gunakan dosis efektif terendah.[4]
Risiko Kerusakan Jaringan
Pemberian promethazine intravena berisiko menyebabkan cedera jaringan yang parah, termasuk gangren yang memerlukan amputasi. FDA menyatakan bahwa rute pemberian yang disukai adalah injeksi intramuskuler dalam.
Ekstravasasi perivaskular, injeksi intraarteri yang tidak disengaja, dan infiltrasi promethazine intraneuronal atau perineuronal dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan jaringan. Waspadai tanda dan gejala potensi cedera jaringan, termasuk rasa terbakar atau nyeri di tempat suntikan, flebitis, pembengkakan, dan lepuh.[4]
Efek Saraf Pusat
Promethazine dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental atau koordinasi fisik, misalnya mengoperasikan mesin atau mengendarai kendaraan bermotor.
Promethazine meningkatkan risiko reaksi ekstrapiramidal pada dosis tinggi. Promethazine juga meningkatkan risiko keparahan kejang pada pasien epilepsi.
Terdapat risiko sindrom neuroleptik maligna (NMS) yang ditandai dengan hiperpireksia, kekakuan otot, perubahan status mental, dan bukti ketidakstabilan otonom. Segera hentikan terapi dan mulai terapi suportif dan simtomatik jika pasien dicurigai mengalami NMS setelah penggunaan promethazine.[4]
Efek Samping Pernapasan
Promethazine dapat menyebabkan depresi pernapasan dan penurunan refleks batuk. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengalami serangan asma dan pada mereka dengan gangguan pernapasan akut atau kronis.[4]
Efek Kardiovaskuler
Promethazine dapat menyebabkan takikardia, bradikardia, dan pingsan dengan penggunaan parenteral. Pemberian intravena yang cepat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah transien, sehingga harus diberikan perlahan. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler.[4]
Reaksi Alergi
Reaksi hipersensitivitas berupa anafilaksis, urtikaria, dan angioedema dilaporkan terjadi pada penggunaan promethazine. Jika gejala ini terjadi, promethazine harus segera dihentikan.[1,4]
Reaksi Hematologi
Promethazine harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan depresi sumsum tulang karena dapat menimbulkan leukopenia dan agranulositosis.[1,4]