Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Imunoglobulin Intravena (IVIG)
Penggunaan imunoglobulin intravena (IVIG) pada kehamilan termasuk dalam kategori C berdasarkan FDA. Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah IVIG dapat dikeluarkan ke dalam ASI. Gunakan IVIG hanya jika manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap bayi.[1,3-5]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori dari Food and Drug Administration (FDA), IVIG termasuk dalam kategori C. Ini berarti studi pada hewan menunjukkan risiko pada janin tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. IVIG hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[1,3-5]
Menurut TGA, IVIG termasuk dalam kategori C. Kategori ini menaungi obat-obatan yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Dampak ini mungkin bersifat reversibel.[1,3-5]
Tidak ada data terkontrol mengenai keamanan penggunaan IVIG pada kehamilan manusia. IVIG telah dilaporkan semakin banyak melintasi plasenta setelah usia kehamilan 30 minggu. Bukti yang tersedia saat ini tidak menunjukkan adanya efek berbahaya pada kehamilan atau janin. Ketika diberikan sebelum persalinan pada ibu dengan purpura trombositopenik imun (ITP), didapatkan respon trombosit dan efek klinisnya serupa pada ibu dan bayi baru lahir.[1,3-5]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah IVIG didistribusikan ke ASI, memengaruhi produksi susu, atau memengaruhi bayi yang disusui. Obat ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada wanita menyusui. Pertimbangkan manfaat menyusui dan pentingnya IVIG bagi ibu serta potensi efek samping obat atau penyakit yang diretia ibu pada bayi yang disusui.[3]