Pengawasan Klinis Tetanus Imunoglobulin
Pengawasan klinis pada penggunaan tetanus imunoglobulin (TIG) yang harus diperhatikan adalah reaksi anafilaktik berat seperti sesak napas, reaksi kulit berat yang diawali dengan munculnya bintil-bintil pada kulit atau lesi pada mukosa, hingga syok anafilaktik.
Pasien harus diobservasi selama minimal 20 menit setelah diberikan injeksi tetanus imunoglobulin (TIG) secara intramuskular. Selalu sediakan epinefrin dan peralatan emergensi lainnya saat akan melakukan pemberian TIG untuk mengantisipasi reaksi anafilaksis.
Selain itu, pemantauan di tempat suntikan penting untuk menilai kemungkinan nyeri lokal, eritema, atau indurasi yang umumnya bersifat ringan dan self-limiting. Evaluasi status imunisasi tetanus pasien juga diperlukan untuk memastikan pemberian vaksin toksoid tetanus sesuai jadwal, karena TIG hanya memberikan perlindungan pasif jangka pendek.
Pada kasus luka berisiko tinggi atau dugaan tetanus, dilakukan penilaian lanjutan terhadap perkembangan gejala seperti spasme otot atau disfagia sebagai indikator kegagalan profilaksis atau perkembangan penyakit.[5,7,8,13]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha