Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-09-06T13:51:19+07:00 2023-09-06T13:51:19+07:00
Anti Bisa Ular
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Anti Bisa Ular

Oleh :
dr.Monica DS, MH
Share To Social Media:

Anti bisa ular (ABU) adalah serum yang mengandung anti venom spesifik terhadap bisa ular jenis tertentu yang terbuat dari plasma hewan seperti kuda, keledai dan domba. Anti bisa ular digunakan untuk penanganan gigitan ular yang berbisa atau dicurigai berbisa untuk mencegah morbiditas dan mortalitas terkait gigitan ular.[1]

Prinsip proses pembuatan anti bisa ular adalah dengan hiperimunisasi pada hewan donor, sebagai host, dengan cara menginjeksikan satu atau lebih dosis non-letal racun ular ke dalam tubuh host tersebut. Perlakuan ini akan memicu respon imunologi tubuh hewan donor, dimana akan memproduksi sejumlah besar antibodi yang menetralisir berbagai komponen bisa ular. Darah dari tubuh host, kemudian diambil dan dimurnikan, sehingga didapat antibodi penetral bisa ular, yang disebut sebagai antivenom.[1-4]

Anti bisa ular yang beredar di Indonesia diproduksi oleh Bio Farma dan berasal dari plasma kuda. Anti bisa ular tersebut bersifat polivalen atau trivalen, yang dipasarkan dengan nama dagang Biosave®. Anti bisa ular ini hanya dapat menetralkan racun ular berbisa dari tiga jenis saja, yakni:

Referensi

1. World Health Organization. Guidelines for the Management of Snakebites. 2nd Edition. India: World Health Organization. 2016.
2. Bochner R. Paths to the discovery of antivenom serotherapy in France. Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases, 2016. 22.
3. The World Health Organization. WHO Guidelines for the Production Control and Regulation of Snake Antivenom Immunoglobulins. 2010.
4. Tan CH, et al. Assessing SABU (Serum Anti Bisa Ular), the sole Indonesian antivenom: A proteomic analysis and neutralization efficacy study. Scientific Reports, 2016. 6: p. 37299.
5. BPOM: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Gigitan Ular dan Sengatan Serangga. 2018. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-16-penanganan-darurat-pada-keracunan/penyebab-dan-penanganan-keracunan/penyebab-lainnya-5.
6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Biologi. Bio Farma dan LIPI Kerja Sama Pembuatan Serum Anti Bisa Ular. 2018. http://www.biologi.lipi.go.id/index.php/2017-01-04-03-57-30/peneliti-botani/9-yt-sample-data/category1/589-bio-farma-dan-lipi-kerja-sama-pembuatan-serum-anti-bisa-ular.
7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 Tentang Formularium Nasional. Indonesia: Kementerian Negara Republik Indonesia. 2019.
9. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2023.
11. Drugs and Lactation Database (LactMed®). Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2006-. Antivenin Micrurus Fulvius. [Updated 2021 Jul 19]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500598/
12. Essafti M, Fajri M, Rahmani C, Abdelaziz S, Mouaffak Y, Younous S. Snakebite envenomation in children: An ongoing burden in Morocco. Ann Med Surg (Lond). 2022 Apr 2;77:103574. doi: 10.1016/j.amsu.2022.103574. PMID: 35399368; PMCID: PMC8987801.
13. FDA. FDA Approved Drug Products. 2023. https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/index.cfm?event=overview.process&applno=074505
24. Kementerian Kesehatan RI. Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur. 2023. https://p2pm.kemkes.go.id/storage/informasi-publik/content/KEN8EV0rUs9Nqwmvw0ClXu903uRITK-metaQnVrdSBQZWRvbWFuIFBlbmFuZ2dhbmFuIEhld2FuIEJlcmJpc2EgZGFuVHVtYnVoYW4gZWRpdDEucGRm-.pdf
25. Drugs.com. Antivenin (crotalidae) polyvalent Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2023. https://www.drugs.com/pregnancy/antivenin-crotalidae-polyvalent.html

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Anti Bisa Ular
Formulasi Anti Bisa Ular

Artikel Terkait

  • Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
    Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
Diskusi Terkait
dr.Anra Kusuma
Dibalas 22 Mei 2025, 06:35
Bagaimana pananganan gigitan ular pada pasien alergi SABU
Oleh: dr.Anra Kusuma
4 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya bagaimana penanganan gigitan ular (Snake Bite) apabila pasien alergi terhadap anti bisa ular?
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 01 September 2024, 11:18
Paralisis neuromuskular akibat gigitan ular berbisa
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Pasien 57 Tahun laki-laki mengalami Gigitan Ular Berbisa saat berburu di Hutan Papua. Pasien datang ke puskesmas setelah 3 hari di hutan dan mengeluh...
dr.Adelina Siagian
Dibalas 13 Mei 2024, 07:37
Penanganan gigitan ular di PKM
Oleh: dr.Adelina Siagian
5 Balasan
Selamat sore dokter, mohon ijin dok saya ingin menanyakan sebagai dokter PKM apa saja ya dok yg bisa kita lakukan untuk tata laksana pasien dengan gigitan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.