Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin HPV
Efek samping vaksin HPV (Human papillomavirus) yang paling umum terjadi adalah reaksi lokal, yang ringan serta dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Reaksi lokal dapat berupa nyeri, kemerahan, memar, dan bengkak. Selain itu, vaksin ini juga memiliki resiko terjadi reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa.[1,5-7]
Efek Samping
Vaksin HPV diberikan secara injeksi intramuskular, di mana efek samping yang paling umum adalah reaksi lokal pada tempat injeksi, seperti nyeri, kemerahan, memar, dan bengkak. Selain itu, efek samping sistemik yang dapat terjadi antara lain demam, sinkop, sakit kepala, mual, myalgia, ruam, urtikaria, pusing, dan fatigue.[3]
Terjadinya sinkop terkadang dikaitkan dengan gerakan tonik-klonik atau seizure-like activity, dilaporkan setelah pemberian vaksin HPV kuadrivalen, sehingga dapat menyebabkan terjadinya cedera. Selain itu, vaksin HPV juga dapat memiliki efek samping yang berpotensi fatal atau mengancam jiwa, yakni reaksi hipersensitivitas atau anafilaksis.[5-7,10]
Oleh karena itu, diperlukan observasi selama 15 menit setelah pemberian vaksin HPV.[5-7,10]
Interaksi Obat
Terdapat beberapa interaksi obat yang dapat terjadi pada pemberian vaksin HPV jika dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya. Pemberian vaksin HPV dengan obat antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan.[5-7]
Pemberian vaksin HPV dengan terapi imunosupresif, seperti kemoterapi, radiasi, kortikosteroid dosis tinggi, antimetabolit, alkylating agents, dan obat sitotoksik, dapat menurunkan respon imun terhadap vaksin.[5-7]
Berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa vaksin HPV dapat diberikan bersamaan dengan vaksin Hepatitis B, vaksin meningitis (Meningococcal serogroup A,C,W,Y), vaksin tetanus, vaksin difteri, dan vaksin pertusis.[10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini