Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Influenza
Salah satu kontraindikasi absolut terhadap penggunaan vaksin influenza pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap vaksin influenza atau komponen di dalamnya termasuk telur. Peringatan khusus diberikan pada kelompok tertentu pada penggunaan masing-masing dari jenis vaksin influenza, seperti alergi telur, asma, dan riwayat sindrom Guillain-Barre.[1,2,7]
Kontraindikasi
Kontraindikasi vaksin influenza berbeda tergantung jenis sediaan.
Inactivated Influenza Vaccines dan Rekombinan
Kontraindikasi dari penggunaan vaksin influenza dapat dibagi berdasarkan jenis vaksin influenza yang digunakan. Kontraindikasi utama pada penggunaan inactivated influenza vaccines dan vaksin influenza rekombinan adalah riwayat reaksi alergi berat seperti anafilaksis.[1,2,7]
Live Attenuated Influenza Vaccine
Sementara itu, kontraindikasi dari penggunaan live attenuated influenza vaccine (LAIV), antara lain:
- Reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin (kecuali telur) atau dosis sebelumnya dari vaksin influenza.
- Usia < 2 tahun atau ≥ 50 tahun
- Usia 2 sampai 4 tahun dengan asma atau pernah mengalami episode mengi atau asma dalam 12 bulan terakhir.
- Imunokompromais: infeksi HIV atau penggunaan imunosupresan)
- Anak-anak dan remaja dengan penggunaan aspirin atau salisilat lainnya secara bersamaan
- Kehamilan
- Asplenia anatomis atau fungsional
- Penerimaan obat antivirus influenza dalam 48 jam terakhir
- Kebocoran cairan serebrospinal atau implan koklea[1,2,7]
Peringatan
Peringatan khusus diberikan pada penggunaan masing-masing dari jenis vaksin influenza.
Inactivated Influenza Vaccines dan Rekombinan
Peringatan khusus terkait penggunaan inactivated influenza vaccines dan vaksin influenza rekombinan adalah vaksinasi influenza ditunda jika adanya penyakit akut sedang atau berat dengan atau tanpa demam dan terjadinya sindrom Guillain-Barré (GBS) dalam waktu 6 minggu setelah dosis vaksin influenza sebelumnya.[2,7]
Live Attenuated Influenza Vaccine
Beberapa peringatan khusus terkait penggunaan live attenuated influenza vaccine atau LAIV, antara lain:
- Adanya gangguan paru-paru kronik, jantung, ginjal, hati, hematologi (hemoglobinopati), atau metabolik (diabetes melitus)
- Asma pada individu usia ≥ 5 tahun
- Penyakit akut sedang atau berat dengan atau tanpa demam
- Sindrom Guillain-Barré dalam waktu 6 minggu setelah dosis vaksin influenza sebelumnya
- Penggunaan obat antivirus spesifik, seperti amantadine, rimantadine, zanamivir, dan oseltamivir. Direkomendasikan obat-obatan tersebut dihentikan 48 jam sebelum vaksinasi dan tidak dilanjutkan selama 14 hari setelah vaksinasi[2,7,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Giovanni Gilberta
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta