Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Japanese Encephalitis
Vaksin Japanese Encephalitis (JE) kontraindikasi pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap vaksin atau komponen vaksin. Vaksin jenis live-attenuated dikontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui. [1,12]
Kontraindikasi
Kontraindikasi vaksin Japanese Encephalitis (JE) adalah pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas berupa riwayat reaksi alergi atau anafilaksis terhadap vaksin atau komponen vaksin, seperti protamine sulfate. [1,11,12]
Beberapa kontraindikasi pemberian vaksin JE jenis live-attenuated, antara lain defisiensi imun, termasuk terapi imunosupresif seperti kemoterapi, kortikosteroid sistemik dosis tinggi, dan HIV. Vaksin jenis ini juga kontraindikasi untuk ibu hamil dan menyusui. [12,16]
Peringatan
Pemberian vaksin Japanese Encephalitis (JE) harus hati-hati pada pasien dengan gangguan perdarahan (seperti trombositopenia dan hemofilia), pasien imunokompromais, atau individu dengan riwayat dahulu atau keluarga dengan kejang demam.
Pasien dengan terapi kortikosteroid sistemik dosis tinggi yang diberikan selama ≥14 hari, direkomendasikan untuk menunggu minimal ≥1 bulan setelah penghentian terapi sebelum melakukan vaksinasi. [15,16]
Vaksin JE mengandung protamine sulfate, senyawa yang menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada beberapa individu, sehingga diperlukan perawatan medis yang tepat jika terjadi reaksi anafilaksis.
Vaksin JE tidak boleh diberikan secara intravaskular. Pemberian sebaiknya ditunda pada pasien dengan penyakit akut derajat sedang-berat. [11,12]