Pendahuluan Vaksin Tifoid
Vaksin Tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit demam tifoid. Vaksin tifoid yang digunakan dan beredar luas ada dua macam, yaitu vaksin tifoid injeksi yang umumnya jenis unconjugated Vi polysaccharide (ViPS) vaccine, dan vaksin tifoid oral jenis live attenuated Ty21a vaccine.[1-4]
Saat ini, telah dikembangkan tipe vaksin tifoid injeksi jenis baru yaitu vaksin tifoid terkonjugasi (typhoid conjugate vaccine / TCV) yang telah mendapat rekomendasi WHO untuk digunakan dari usia 6 bulan sampai 45 tahun. Namun, vaksin jenis TCV di Indonesia belum tersedia.[1-4]
Penyakit demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella enterica serotype typhi (Salmonella typhi). Penyakit ini tergolong jarang di negara maju seperti Amerika serikat, tetapi masih umum ditemukan di beberapa negara tropis yang tergolong daerah endemik, termasuk Indonesia.[1,5,6]
Vaksin tifoid diharapkan dapat menjadi alternatif preventif kejadian resistensi antibiotik untuk penyakit tifoid yang semakin meningkat, dan mencegah penyakit demam tifoid. Saat ini, WHO telah merekomendasikan vaksin tifoid untuk dimasukkan dalam program rutin vaksinasi atau sebagai program vaksinasi nasional pemerintahan suatu negara untuk mengurangi angka morbiditas dan biaya yang dikeluarkan.[1-3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Tifoid
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, serum dan imunoglobulin |
Subkelas | Vaksin |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori C (FDA), B2 (TGA)[6,7] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah vaksin diekskresikan kedalam air susu ibu atau tidak[6] |
Anak-anak | Vaksin tifoid injeksi tak terkonjugasi dapat diberikan sejak usia 2 tahun sedangkan vaksin tifoid oral hanya dapat diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas[5] |
Infant | |
FDA | Approved |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini