Pendahuluan Vaksin COVID-19 Pfizer
Vaksin COVID-19 Pfizer merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA (BNT162b2), untuk menginduksi imunitas terhadap virus SARS-CoV-2. Vaksin ini diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech dengan nama lain vaksin Comirnaty, dan diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 21 hari.[1-4]
Pada tanggal 14 Juli 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk pemberian vaksin COVID-19 Pfizer. Vaksin ini telah dapat digunakan oleh individu berusia 12 tahun atau lebih, untuk menimbulkan herd immunity sebagai upaya penanganan pandemi COVID-19.[1-4]
Mekanisme kerja vaksin Pfizer adalah membangkitkan respon imun tubuh terhadap antigen S virus SARS-CoV-2, sehingga dapat memberikan proteksi terhadap COVID-19. Efikasi vaksin ini berdasarkan data uji klinik fase 3 pada usia >16 tahun sebesar 95,5%, sedangkan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100% setelah 2 kali penyuntikan.[1-4]
Hasil uji klinik menunjukkan pemberian vaksin ini dapat menimbulkan efek samping lokal yang dapat ditoleransi, yaitu nyeri, merah, dan bengkak di area penyuntikan. Efek samping sistemik yang sering dilaporkan adalah kelelahan, sakit kepala, dan nyeri sendi otot. Keluhan lebih banyak terjadi pada kelompok remaja daripada dewasa.[1,2,4,7]
Terdapat laporan efek samping pasca vaksin berbasis mRNA yang jarang tetapi serius, yaitu gangguan fungsi pembekuan darah setelah dilakukan vaksinasi (vaccine induced thrombotic thrombocytopenic / VITT) maupun trombositopenia imun.[8,9]
Nama generik: Vaksin mRNA COVID-19[4-6]
Sinonim: Vaksin Comirnaty, vaksin BNT162b2[3-5]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Vaksin COVID-19 Pfizer
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin COVID-19[1-4] |
Subkelas | mRNA of SARS-CoV 2 Virus Spike Protein[5,6] |
Akses | Resep[2,4] |
Wanita hamil | Belum terdapat cukup data mengenai penggunaan vaksin Pfizer pada kehamilan[1,2,4] |
Wanita menyusui | Belum diketahui apakah vaksin Pfizer diekskresikan di air susu ibu[1,2,4] |
Anak-anak | Belum ada data keamanan dan efikasi pada anak usia <12 tahun[1,2,4] |
Infant | Belum ada data keamanan dan efikasi pada bayi[1,2,4] |
FDA | Sudah mendapat EUA (emergency use authorization)[1-4] |