Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:00:38+07:00 2023-11-13T10:00:38+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun sistemik dengan karakteristik berupa infiltrasi sel limfositik pada kelenjar eksokrin yang menyebabkan disfungsi kelenjar eksokrin serta terdapat hiperaktivitas sel B. Manifestasi utama sindrom Sjogren adalah mata kering (xerophthalmia) dan mulut kering (xerostomia) akibat inflamasi kelenjar lakrimal dan kelenjar liur. Sindrom Sjogren sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu sindrom Sjogren primer dan sindrom Sjogren sekunder.[1-3]

Sindrom Sjogren primer adalah kondisi autoimun dengan sindrom Sjogren tunggal yang diderita oleh pasien. Sementara itu, bila pasien memiliki penyakit autoimun lain, paling sering reumathoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik, maka sindrom Sjogren tersebut didiagnosis sebagai sindrom Sjogren sekunder.[2,3]

Diagnosis sindrom Sjogren Sjogren ditegakkan berdasarkan kriteria American College of Rheumatology dan European League Against Rheumatism (ACR/EULAR) 2016. Pasien sindrom Sjogren terutama memiliki keluhan yang berhubungan dengan xerophthalmia dan xerostomia. Keluhan ekstraglandular dapat berupa kelelahan, gangguan muskuloskeletal, dan ruam. Pemeriksaan penunjang mulai dari Schirmer’s Test dan pemeriksaan histopatologi sangat bermanfaat untuk menegakkan diagnosis sindrom Sjogren.[4]

Referensi

1. Nair JJ, Singh TP. Sjogren's syndrome: Review of the aetiology, Pathophysiology & Potential therapeutic interventions. J Clin Exp Dent. 2017;9(4):e584-e589. Published 2017 Apr 1. doi:10.4317/jced.53605
2. Del Papa N, Vitali C. Management of primary Sjögren's syndrome: recent developments and new classification criteria. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2018;10(2):39-54. doi:10.1177/1759720X17746319
3. Mavragani CP, Moutsopoulos HM. Sjögren syndrome. CMAJ. 2014;186(15):E579-E586. doi:10.1503/cmaj.122037
4. Vitali C, Minniti A, Pignataro F, Maglione W, Del Papa N. Management of Sjögren's Syndrome: Present Issues and Future Perspectives. Front Med (Lausanne). 2021;8:676885. Published 2021 Jun 7. doi:10.3389/fmed.2021.676885
5. Respati RA, Budianti WK. Diagnosis dan Penatalaksanaan Paripurna Sindrom Sjögren. J Kdokt Meditek. 2021;27(2):147-156. http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/2034
6. Both T, Dalm VA, van Hagen PM, van Daele PL. Reviewing primary Sjögren's syndrome: beyond the dryness - From pathophysiology to diagnosis and treatment. Int J Med Sci. 2017;14(3):191-200. Published 2017 Feb 23. doi:10.7150/ijms.17718

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Patofisiologi Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 05 November 2025, 13:54
ALOMEDIKA AI Bantu Dokter Pahami Panduan Praktik Terbaru!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter.Volume publikasi medis meningkat secara eksponensial! Jutaan jurnal dan guidelines baru dipublikasikan setiap tahunnya. Bagaimana cara Anda...
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 05 November 2025, 09:00
Jangan Remehkan Balas Ulasan Pasien!
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter! Ulasan pasien adalah aset paling berharga bagi dokter di era digital saat ini, lho!Dengan fitur “Balas Ulasan” di aplikasi Alomedika, Anda...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 05 November 2025, 09:28
Apakah ada terapi untuk infeksi kronis Toksoplasmosis pre-konsepsi?
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi. Saya memiliki pasien wanita dg riwayat Toksoplasmosis retinitis 8 tahun lalu. Pasien periksa serologi toksoplasma ulang 3 bulan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.