Epidemiologi Sindrom Sjogren
Data epidemiologi menunjukkan bahwa sindrom Sjogren paling sering ditemukan pada jenis kelamin perempuan dengan puncak awitan pada usia 40-50 tahun. Saat ini di Indonesia belum ada data epidemiologi sindrom Sjogren. Tingkat mortalitas sindrom Sjogren secara umum kurang lebih sama dengan populasi umum, tetapi mortalitas akan meningkat pada pasien dengan komplikasi berat seperti limfoma.
Global
Secara global, diperkirakan angka insidensi sindrom Sjogren mencapai 3.9 per 100,000 penduduk dengan prevalensi 0,2% hingga 1,4%. Kejadian sindrom Sjogren paling sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki, dengan angka kejadian 6,9 untuk perempuan dan 0,5 untuk laki-laki per 100,000 penduduk. Kejadian sindrom Sjogren paling sering ditemukan pada perempuan dengan etnis Kaukasoid. Awitan sindrom Sjogren umumnya adalah pada usia 40-50 tahun.[9,10]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)