Pendahuluan Divertikulum Meckel
Divertikulum Meckel adalah kelainan kongenital saluran cerna akibat sisa persisten duktus vitelinus atau omfalomesenterikus, yaitu duktus yang menghubungkan midgut dengan yolk sac pada embrio. Divertikulum Meckel merupakan anomali kongenital intestinal yang disebabkan oleh obliterasi inkomplit duktus vitelinus saat perkembangan embrio.
Divertikulum Meckel dapat dideskripsikan dengan rule of 2s, yaitu terjadi pada 2% populasi, terutama anak usia di bawah 2 tahun, 2 kali lebih sering ditemukan pada laki-laki, berukuran panjang ≤ 2 inchi, dan terletak sejauh 2 kaki di proksimal valvula ileosekal. Divertikulum Meckel termasuk divertikulum sejati yang mengandung semua lapisan dinding ileum. Pada beberapa kasus, dapat ditemukan jaringan ektopik pada divertikulum Meckel yang dapat menimbulkan komplikasi.
Sebagian besar divertikulum Meckel bersifat asimtomatik, sehingga penegakkan diagnosis menjadi tantangan tersendiri. Divertikulum Meckel biasanya baru ditemukan secara insidental pada pemeriksaan penunjang atau saat sedang dilakukan laparotomi akibat penyakit lain.
Divertikulum Meckel bergejala hanya terjadi pada 4-6% kasus, dan biasanya gejala muncul karena sudah terjadi komplikasi sehingga manifestasi klinis yang muncul lebih merupakan manifestasi dari komplikasi yang terjadi, yaitu perdarahan, obstruksi, inflamasi, dan perforasi intestinal.[1,2]
Divertikulum Meckel dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan radiologi seperti double balloon enteroscopy, endoskopi kapsul nirkabel, Meckel scan, arteriografi mesenterium, MRI, CT Scan, dan laparoskopi diagnostik. Diagnosis definitif divertikulum Meckel ditegakkan jika divertikulum Meckel teridentifikasi pada pemeriksaan radiologi, atau ditemukan pada saat operasi.[2,3]
Tata laksana definitif divertikulum Meckel adalah tindakan reseksi bedah. Risiko komplikasi akibat tindakan bedah mencakup infeksi luka operasi, perdarahan pasca-operasi, stenosis usus, fistula, atau hernia.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka Wijaya