Etiologi Granuloma Piogenik
Etiologi granuloma piogenik masih belum sepenuhnya diketahui. Granuloma piogenik diduga berkaitan dengan beberapa virus, konsumsi obat, dan mutasi genetik.
Infeksi Virus
Alpha-herpes viridiae tipe 1 diduga dapat merangsang angiogenesis pada granuloma piogenik secara tidak langsung. Selain itu, pada beberapa pasien, dermatotropic parapoxvirus (Orf) teridentifikasi melalui polymerase-chain reaction (PCR). DNA human papillomavirus (HPV) juga telah diidentifikasi pada granuloma piogenik.[11]
Obat
Konsumsi obat-obatan tertentu telah dikaitkan dengan granuloma piogenik. Dalam sebuah penelitian oleh Piraccini et al, sekitar 30% kasus granuloma piogenik periungual atau subungual berkaitan dengan pengobatan sistemik.
Obat that may cause granuloma piogenik are kontrasepsi oral, obat kemoterapi seperti docetaxel yang digunakan sebagai terapi untuk kanker payudara atau capecitabine, obat antineoplastik fluorouracil, obat retinoid topical, gefitinib, afatinib. Beberapa kasus granuloma piogenik telah dilaporkan terjadi akibat efek samping pengobatan melanoma dengan golongan BRAF inhibitors, seperti vemurafenib atau encorafenib.[1,2,11,18-21]
Mutasi Genetik
Granuloma piogenik dikaitkan dengan mutasi dari BRAF (B-Raf proto-oncogene serine/threonine kinase. Kasus granuloma piogenik telah dilaporkan pada pasien melanoma yang diobati dengan inhibitor BRAF, seperti vemurafenib atau encorafenib.[11]
Faktor Risiko
Faktor risiko granuloma piogenik pada wanita seringkali terkait dengan hormonal. Diperkirakan estrogen dan hormon seks lainnya meningkatkan respon inflamasi pada jaringan gingiva, terutama pada kehamilan. Puncak insiden terjadi pada wanita usia subur.[1,2]
Jaringan granulasi reaktif dari trauma minor diperkirakan berkontribusi, namun terdapat studi yang menunjukkan bahwa hanya 7% lesi berkaitan dengan riwayat trauma.
Granuloma piogenik dapat timbul secara spontan setelah perawatan laser atau krioterapi dalam kondisi malformasi vaskular yang sudah ada sebelumnya, seperti malformasi kapiler (port-wine stain) atau malformasi arteriovenosa.[1]