Pendahuluan Herpes Simpleks
Herpes simpleks adalah infeksi Herpes simplex virus (HSV), yang menyebabkan timbulnya vesikel pada kulit atau mukosa orofasial, genital, dan anus. HSV merupakan virus yang umum dijumpai di masyarakat. Umumnya, infeksi HSV, baik tipe 1 dan tipe 2, bersifat benigna.
HSV 1 sering menyebabkan infeksi pada orofasial, sedangkan HSV 2 sering menyebabkan infeksi genital. Namun, pada keadaan tertentu dapat menjadi berat, misalnya menyebabkan ensefalitis bila menyerang neonatus dan pasien imunokompromais.
Infeksi herpes simpleks dapat bersifat asimptomatik. Jika timbul gejala, dapat berupa gingivostomatitis herpetik, faringotonsilitis herpetik, herpetic whitlow, maupun ekzema herpetikum. Infeksi primer akan disertai gejala sistemik, memiliki durasi lebih lama, dan kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi. Sedangkan infeksi rekuren biasanya lebih ringan dan lebih singkat.
Tatalaksana herpes simpleks adalah dengan antivirus seperti asiklovir, baik saat infeksi akut ataupun saat infeksi rekuren. Namun saat ini, beberapa laporan mengindikasikan resistensi HSV terhadap antivirus. Selain itu, masalah toksisitas akibat pemakaian berulang karena infeksi rekuren pada pasien juga menjadi perhatian para klinisi. Penelitian mengenai vaksin Herpes simpleks sebagai metode preventif masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri