Epidemiologi Herpes Simpleks
Epidemiologi herpes simpleks tersebar di seluruh dunia yakni dan diperkirakan cukup besar yakni sekitar 23 juta kasus per tahunnya. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 417 juta orang dengan rentang usia antara 15-49 tahun terinfeksi herpes simplex virus (HSV) tipe 2 di seluruh dunia atau sebanyak 11.3% dari total penduduk dunia, sekitar 267 juta dari mereka adalah wanita.
Global
HSV tersebar merata di seluruh dunia dengan perkiraan 23 juta insiden kasus terjadi setiap tahunnya.Di tahun 2012 saja, sebanyak 19,2 juta orang dengan rentang usia antara 15–49 tahun adalah pasien kasus baru herpes simpleks genital. Angka tertinggi kasus herpes simpleks ditemukan di Afrika.
Untuk infeksi HSV tipe 1, diperkirakan 3709 juta orang dengan rentang usia 0–49 tahun telah terinfeksi HSV-1 di tahun 2012. Prevalensi tertinggi adalah di Afrika, Asia Tenggara dan daerah pasifik barat.[2,6-9]
Di Amerika Serikat, lebih dari 50% orang dewasa teridentifikasi seropositif terhadap HSV tipe 1, dan sekitar 15% dari populasi yang aktif secara seksual terinfeksi HSV tipe 2 baik secara klinis maupun subklinis.
Virus HSV tipe 2 merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang paling sering dijumpai. Pada neonatus, angka kejadian herpes simpleks neonatus adalah 5,24 kasus per 10.000 kelahiran hidup di Amerika serikat yang berasal dari proses persalinan pervaginam dari wanita dengan HSV positif. Angka mortalitas neonatus mencapai 4% walaupun sudah menerima terapi antivirus.
Studi di Korea Selatan menyebutkan angka mortalitas hingga 12,4% pada 30 hari pertama masa hidup neonatus yang terinfeksi HSV.
Untuk daerah Timur Tengah dan Afrika Utara, sebuah studi meta analisis menyebutkan bahwa sedikitnya 65% anak dan 90% orang dewasa telah terpajan virus HSV tipe 1 dalam keadaan subklinis. Infeksi didapat terutama saat masih anak-anak.
Di Asia secara umum HSV tipe 1 mulai meningkat sebagai etiologi herpes genital, dengan 1 dari 5 pasien herpes genitalis disebabkan oleh HSV tipe 1.[3,6-9,10-11]
Indonesia
Data epidemiologi herpes simpleks secara nasional di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Data mortalitas akibat infeksi HSV masih terbatas akan tetapi umumnya mortalitas akibat infeksi HSV dikaitkan dengan infeksi perinatal, ensefalitis dan infeksi pada pasien imunokompromais. Pada kondisi infeksi HSV yang telah menyerang sistem saraf pusat dan tidak tertangani, tingkat mortalitas dapat mencapai 70%.[2]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri