Penatalaksanaan Hipopigmentasi Pascainflamasi
Penatalaksanaan utama hipopigmentasi pascainflamasi identifikasi penyebab inflamasi, seperti pitiriasis versikolor, dermatitis atopik, maupun tindakan iatrogenik seperti chemical peeling. Jika penyebab inflamasi dapat diatasi dengan baik, maka kondisi hipopigmentasi biasanya akan sembuh seiring dengan waktu.
Terdapat obat topikal yang dapat mengurangi keluhan hipopigmentasi seperti calcineurin inhibitor. Selain itu, dapat juga diusahakan dengan memberikan pajanan sinar ultraviolet.[13]
Obat Topikal
Obat topikal yang dapat mengurangi keluhan hipopigmentasi di antaranya salep kombinasi kortikosteroid dan tar, serta calcineurin inhibitor seperti krim pimecrolimus 1%.
Kombinasi Steroid dan Tar
Penggunaan kortikosteroid topikal potensi sedang, seperti betametason topikal, sebanyak 2 kali sehari dikombinasi dengan preparat tar merupakan terapi rutin untuk hipopigmentasi pascainflamasi. Kortikosteroid dapat mengurangi proses inflamasi, sedangkan preparat tar dapat menginduksi melanogenesis.[1,3,4]
Pimecrolimus
Krim pimecrolimus 1% juga dapat menjadi pilihan terapi hipopigmentasi pascainflamasi, diberikan selama 2 kali sehari selama 16 minggu.[1]
Pajanan Ultraviolet
Pajanan ultraviolet B (UVB) dapat membantu repigmentasi kulit yang mengalami hipopigmentasi. Pajanan UVB didapat dari sinar matahari ataupun fotokemoterapi. Fotokemoterapi dengan laser dapat menstimulasi pigmentasi dan dapat berespon hingga 70% selama 9 minggu terapi. Terapi laser diberikan setiap 2 minggu sekali dan dilakukan oleh dokter spesialis kulit.[1,3,11]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli