Epidemiologi Neurodermatitis
Data epidemiologi neurodermatitis atau liken simpleks kronikus menunjukkan bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dewasa muda. Sementara di Indonesia, prevalensi neurodermatitis masih sangat terbatas.[1,2]
Global
Neurodermatitis dilaporkan mempengaruhi +12% populasi. Penyakit ini utamanya mempengaruhi pasien dewasa dengan usia 30‒50 tahun. Neurodermatitis lebih banyak ditemukan pada wanita dengan perbandingan 2:1 terhadap pria.[1]
Kondisi ini dikaitkan dengan gangguan emosi dan psikologis, seperti ansietas dan depresi. Gangguan tersebut juga dapat mencetuskan atau memperparah gejala gatal.[1,2]
Indonesia
Studi mengenai prevalensi neurodermatitis di Indonesia masih sangat terbatas.
Mortalitas
Neurodermatitis tidak menyebabkan kematian pada pasien. Akan tetapi, rasa gatal pada neurodermatitis dapat sangat mengganggu dan menurunkan produktivitas pasien.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini