Patofisiologi Pemfigus Vulgaris
Patofisiologi pemfigus vulgaris dikaitkan dengan reaksi autoimun. Pada pemfigus vulgaris, terjadi ikatan antara imunoglobulin G (IgG) autoantibodi dengan protein desmosom sel keratinosit di bawah permukaan stratum spinosum, yakni desmogleins (Dsg) 1 dan 3.[1,2,8]
Pengikatan antibodi ke Dsg diduga memiliki efek langsung pada desmosom adherens atau dapat memicu proses seluler yang mengakibatkan proses akantolisis. Akantolisis yang diinduksi oleh pengikatan autoantibodi ke antigen permukaan sel epitel menyebabkan manifestasi klinis berupa lepuhan pada kulit dan mukosa.[2,5]
Pemfigus vulgaris dapat menyebabkan kematian jika tidak diterapi, yang disebabkan oleh komplikasi berat seperti sepsis, ketidakseimbangan elektrolit dan cairan, gangguan termoregulasi, gagal jantung, dan gagal ginjal.[1-3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)