Pendahuluan Tinea Cruris
Tinea cruris atau biasa disebut dengan “jock hitch” adalah dermatofitosis pada area inguinal yang bermanifestasi sebagai pruritus dan ruam berskuama dengan tepi lesi lebih aktif. Penyebab paling sering dari tinea cruris adalah jamur Tricophyton rubrum.[1]
Tinea cruris dapat didiagnosis secara klinis, dan didukung oleh pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan kalium hidroksida (KOH). Pada pemeriksaan fisik tinea cruris akan terlihat central healing dengan tepi lesi yang lebih aktif. Pada pemeriksaan KOH akan tampak hifa bersepta dan bercabang tanpa penyempitan.[2]
Umumnya penatalaksanaan dari tinea cruris dapat dilakukan dengan menggunakan antifungal topikal selama 2-4 minggu. Antifungal oral hanya diberikan pada pasien yang tidak responsif terhadap pemberian antifungal topikal, lesi yang luas, dan pasien immunocompromised. Pasien juga perlu diedukasi perihal kebersihan, dan jangan menggunakan pakaian lembap dan ketat, serta jangan bertukar pakaian ataupun handuk dengan orang lain yang terinfeksi untuk menghindari penularan serta relapse.[3]