Pendahuluan Hirsutism
Hirsutism adalah suatu kondisi pertumbuhan rambut yang berlebih berpola seperti pria pada wanita setelah masa pubertas. Hirsutism merupakan gangguan endokrin yang paling umum pada wanita. Etiologi dari hirsutism sendiri bervariasi antara lain disebabkan oleh adrenal, endokrinopati, tumor, obat-obatan, atau idiopatik. Penyebab paling umum dari hirsutisme adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS).[1,2]
Hirsutism yang disebabkan oleh adrenal umumnya terjadi karena kondisi hiperandrogen yaitu produksi hormon androgen yang berlebihan. Data epidemiologi menunjukkan hingga 10% wanita usia subur mengalami hirsutisme. Anamnesis mengenai riwayat penyakit penting dalam penegakkan diagnosis hirsutism. Pasien perlu ditanyakan mengenai usia saat gejala pertama kali muncul, riwayat keluarga, progresifitas, dan riwayat pubertas.[1,2]
Pada pemeriksaan fisik hirsutism umumnya menunjukkan adanya pertumbuhan rambut berlebih terutama pada bagian wajah, dada, areola, bokong, paha dalam dan genitalia eksternal. Derajat hirsutism umumnya dihitung menggunakan sistem Ferriman-Gallwey Score.[1,2]
Pertumbuhan rambut yang berlebihan dalam beberapa kasus bersifat ringan dan dapat ditangani dengan pendekatan estetika seperti prosedur penghilangan rambut atau jaminan sederhana. Dalam beberapa kasus, hirsutisme dapat menyebabkan tekanan psikologis yang signifikan dan memerlukan pengobatan farmakologis atau bahkan pembedahan, terutama pada hirsutisme karena tumor.[1,2]
Tata laksana farmakologis untuk hirsutisme non-tumor dapat menggunakan kontrasepsi oral, serta obat-obatan seperti spironolactone, finasteride, dan sebagainya. Terapi farmakologi lini pertama untuk hirsutisme adalah obat kontrasepsi. Lainnya termasuk pengobatan anti-androgen dan glukokortikoid. Karena folikel rambut memiliki siklus hidup sekitar 6 bulan, maka perlu untuk meresepkan obat setidaknya enam bulan sebelum membuat perubahan dosis, menambahkan obat, atau beralih ke obat baru, meskipun mungkin tidak ada hasil yang nyata.[1,2]