Prognosis Hipokalsemia
Prognosis hipokalsemia tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab yang mendasari. Pada kebanyakan kasus, hipokalsemia bersifat ringan dan bisa diatasi dengan suplementasi kalsium dan vitamin D. Meski demikian, hipokalsemia yang berat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk tetani, spasme otot, kejang, aritmia, bahkan kematian dalam kasus yang parah.[3-6]
Komplikasi
Hipokalsemia adalah kondisi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi potensial karena kalsium memiliki peran penting dalam banyak proses fisiologis dalam tubuh manusia.
Tetani
Hipokalsemia dapat menyebabkan hipereksitabilitas neuromuskular, yang dapat menyebabkan spasme otot atau tetani. Kalsium memainkan peran penting dalam proses pemeliharaan potensial aksi sel saraf. Ketika kadar kalsium dalam darah turun, kemampuan untuk mengatur potensial aksi sel saraf berkurang, meningkatkan kecenderungan terjadinya spasme otot.
Salah satu komplikasi yang paling serius dari hipokalsemia adalah tetani laring, di mana otot-otot laring menjadi terlalu kaku, menyebabkan kesulitan bernapas. Ini dapat menjadi kondisi darurat medis yang mengancam jiwa dan memerlukan intervensi segera.[3-6]
Aritmia Jantung
Kalsium juga penting untuk fungsi kontraksi otot jantung dan untuk mengatur konduksi listrik di dalam jantung. Hipokalsemia dapat menyebabkan aritmia, termasuk fibrilasi ventrikel yang dapat berpotensi menjadi keadaan yang mengancam jiwa.[3-6,8,9]
Katarak
Hipokalsemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan pengendapan kalsium pada lensa mata, yang dapat menyebabkan pembentukan katarak. Katarak dapat mengganggu penglihatan dan memerlukan tindakan pembedahan untuk pengangkatan lensa yang terpengaruh.[3-6]
Osteoporosis
Kalsium merupakan komponen utama dalam pembentukan tulang. Hipokalsemia kronis dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis, yang dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan peningkatan risiko fraktur.[3-6]
Komplikasi Lainnya
Penderita hipokalsemia juga mengalami peningkatan risiko emboli paru. Pemeriksaan kadar kalsium sebaiknya dimasukkan dalam penilaian stratifikasi risiko emboli paru akut. Pasien hipokalsemia juga dapat mengalami kejang epileptik. Sementara itu, penderita hipoparatiroidisme yang tidak terkontrol dapat mengalami batu ginjal dan penyakit ginjal kronik.[1-6,25]
Prognosis
Prognosis hipokalsemia dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan hipokalsemia dan penyebab yang mendasari. Hipokalsemia yang ringan memiliki prognosis lebih baik, sedangkan hipokalsemia yang berat atau kronis dapat menyebabkan komplikasi lebih serius.
Prognosis juga bervariasi tergantung pada penyebab hipokalsemia. Misalnya, hipokalsemia yang disebabkan oleh defisiensi vitamin D dapat diatasi dengan suplementasi vitamin D, sedangkan hipokalsemia yang disebabkan oleh gangguan paratiroid atau penyakit ginjal mungkin memerlukan pengelolaan jangka panjang. Adanya komplikasi yang berkaitan dengan hipokalsemia, seperti kejang, aritmia jantung, tetani laring, atau osteoporosis juga akan memperburuk prognosis.[18,20,29]