Penatalaksanaan Krisis Adrenal
Penatalaksanaan krisis adrenal adalah pemberian glukokortikoid dan rehidrasi, diikuti pemberian glukokortikoid rumatan sesuai kondisi klinis pasien. Pencetus krisis adrenal, seperti adanya sepsis atau trauma signifikan, juga perlu ditangani.[1-3]
Tata Laksana Awal
Pada kasus krisis adrenal, penatalaksanaan segera adalah pemberian glukokortikoid parenteral dan rehidrasi.[1-3,7,11]
Glukokortikoid
Obat yang direkomendasikan adalah hydrocortisone 100 mg intravena atau intramuskular tanpa menunggu hasil laboratorium. Jika hydrocortisone tidak tersedia, alternatif dapat berupa prednisolone atau glukokortikoid lainnya.
Hydrocortisone merupakan glukokortikoid short acting sehingga memiliki waktu paruh yang sangat cepat. Selain memiliki aktivitas glukokortikoid, hydrocortisone juga berperan sebagai mineralokortikoid. Absorpsi hydrocortisone secara intravena dan intramuskular hampir sama sehingga dapat diberikan secara intramuskular apabila akses intravena sulit didapat. Lakukan tapering off steroid hanya jika perbaikan klinis telah didapatkan.[2,3,7,11]
Resusitasi Cairan
Resusitasi cairan diberikan menggunakan 1000 ml NaCl 0,9% pada 1 jam pertama. Pemberian cairan setelahnya disesuaikan dengan respon masing-masing pasien, dengan menghindari kelebihan cairan dan gangguan elektrolit. Jika pasien tidak menunjukkan respon adekuat dalam 24 jam setelah pemberian glukokortikoid, perlu dipertimbangkan diagnosis alternatif penyebab hipotensi seperti sepsis atau syok kardiogenik.[2,3,7,11]
Koreksi Hipoglikemia
Cairan yang mengandung dextrose dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi hipoglikemia.[3,7,11]
Koreksi Elektrolit
Penggunaan glukokortikoid dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti hiponatremia dan hiperkalemia, akibat peningkatan kehilangan natrium dalam urin. Hydrocortisone lebih disukai dibandingkan steroid lain karena dapat mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit. Penggunaannya yang bersamaan dengan infus cairan salin normal, secara umum telah dianggap cukup untuk memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit.[3,7,11]
Tata Laksana Lanjutan
Setelah tata laksana awal, dokter perlu mengidentifikasi dan menangani etiologi krisis adrenal. Etiologi yang perlu diperhatikan adalah infeksi, yang merupakan pemicu tersering krisis adrenal dan berpotensi mengakibatkan kematian.
Berdasarkan keparahan gejala krisis adrenal, respon terhadap tata laksana awal, dan penyakit penyerta, dokter perlu menentukan apakah selanjutnya pasien memerlukan rawat inap di ruang intensif, rawat inap di bangsal biasa, ataukah pasien dapat rawat jalan. Untuk pasien rawat inap, diberikan hydrocortisone infus kontinyu sebanyak 100-200 mg/24 jam setelah dosis bolus awal, yang kemudian akan diturunkan bertahap sesuai kondisi klinis.
Setelah pasien dipulangkan atau pada pasien rawat jalan, diberikan dosis glukokortikoid oral 2 kali lipat dibandingkan dosis biasanya selama beberapa hari hingga pemicu krisis adrenal teratasi, kemudian baru kembali ke dosis standar pasien. Pada pasien insufisiensi adrenal primer, diberikan suplementasi mineralokortikoid berupa fludrocortisone ketika dosis hydrocortisone mencapai <50 mg/hari.[2,3,7,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Brenda Desy Romadhon