Prognosis Penyakit Celiac
Prognosis penyakit celiac dengan penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan yang adekuat umumnya bagus. Akan tetapi, dokter tetap perlu melakukan follow-up berkala dengan pasien dan mengevaluasi kemungkinan terjadinya penyakit celiac refrakter.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada penyakit celiac berkaitan dengan malabsorbsi kronis, seperti osteopenia, gangguan pembekuan darah, pertumbuhan yang terhambat, anemia, kejang, infertilitas, dan lain-lain. Selain itu, komplikasi yang juga mungkin terjadi adalah penyakit autoimun, adenokarsinoma usus kecil, limfoma sel-T, limfoma non-Hodgkin, dan keganasan lain.
Penyakit celiac yang nonresponsif juga dapat terjadi, di mana gejala klinis menetap walaupun pasien telah mengonsumsi diet bebas gluten yang ketat. Hal ini dapat terjadi pada 10–30% pasien penyakit celiac. Penyebab yang mungkin adalah intoleransi laktosa, intoleransi fruktosa, irritable bowel syndrome, dan kolitis.
Penyakit celiac refrakter ditandai dengan gejala yang persisten atau adanya tanda malabsorbsi dan atrofi vili usus walaupun pasien telah menjalani diet bebas gluten ketat selama 6–12 bulan. Celiac refrakter ini umumnya hanya terjadi pada 1–2% pasien penyakit celiac.[2,6,7,15]
Prognosis
Prognosis penyakit celiac umumnya baik. Walaupun perbaikan histologis memerlukan waktu beberapa bulan hingga tahun, sekitar 95% pasien dengan diet bebas gluten menunjukkan perbaikan klinis dalam waktu yang lebih singkat. Akan tetapi, beberapa pasien mungkin kesulitan untuk melakukan diet bebas gluten yang ketat, sehingga rekurensi gejala dapat terjadi.[2,19]