Prognosis Defisiensi Faktor X
Prognosis defisiensi faktor X bergantung pada tingkat keparahan dan ketepatan tata laksana. Saat ini telah tersedia terapi pengganti faktor pembekuan untuk profilaksis, menghentikan perdarahan akut, dan kontrol perdarahan berulang, sehingga prognosis pasien semakin membaik. Komplikasi yang perlu diwaspadai adalah perdarahan berat yang dapat berakhir dengan kematian.[5-8,11,12]
Komplikasi
Defisiensi faktor X dapat menimbulkan komplikasi berat dan fatal, misalnya perdarahan intraserebral, yang jika tidak ditangani dengan cepat dapat berakhir dengan kematian. Perdarahan yang tak kunjung berhenti dapat memicu terjadinya syok hemoragik.
Selain itu, komplikasi juga dapat muncul tergantung pada organ yang mengalami perdarahan. Hal ini mencakup defisit neurologis akibat perdarahan intrakranial, gangguan visus hingga kebutaan pada perdarahan okular, serta obstruksi jalan napas pada perdarahan di saluran napas.[5-8,11,12]
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral merupakan salah satu komplikasi berat pada defisiensi faktor X yang dapat menimbulkan kecacatan hingga kematian.[5-8,11,12]
Perdarahan Vitreous
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada defisiensi faktor X adalah perdarahan pada ogan mata, yaitu perdarahan vitreous. Gejala dan tanda perdarahan vitreous mencakup penglihatan kabur secara tiba–tiba tanpa didahului rasa nyeri. Gangguan visus yang terjadi bergantung pada lokasi dan volume perdarahan. Apabila perdarahan vitreous tidak ditangani dengan cepat, dapat terjadi kebutaan.[5-8,11,12]
Hemarthrosis
Hemarthrosis dapat terjadi berulang dan dalam waktu lama, yang kemudian menyebabkan terjadinya arthropati.[5-8,11,12]
Perdarahan Saluran Cerna
Terjadinya hematemesis dan melena merupakan tanda adanya perdarahan saluran pencernaan yang berat dan memerlukan penanganan medis segera. Perdarahan saluran cerna dapat mengakibatkan kematian.[5-8,11,12]
Hematuria
Perdarahan akibat defisiensi faktor X dapat terjadi di berbagai organ, salah satunya di saluran kencing. Hematuria akibat defisiensi faktor X dapat disebabkan oleh trauma ataupun peradangan pada saluran kemih.[5-8,11,12]
Komplikasi pada Wanita
Secara khusus, pada wanita, defisiensi faktor X dapat menyebabkan menstruasi yang memanjang dan dalam volume banyak, perdarahan ovulasi berulang diikuti dengan hemoperitoneum, dan komplikasi saat kehamilan yang mencakup hematoma retroplasenta ataupun perdarahan postpartum.[6]
Prognosis
Prognosis defisiensi faktor X bergantung pada tingkat keparahan dan ketepatan tata laksana. Defisiensi faktor X dapat bersifat asimptomatik, namun dapat juga bermanifestasi secara berat. Pasien dengan defisiensi faktor X kongenital akan membutuhkan tata laksana dan pemantauan seumur hidup. Sementara itu, pasien dengan defisiensi didapat (acquired) umumnya akan mengalami perbaikan apabila kondisi yang mendasari telah diobati.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan hemarthrosis yang menyulitkan pasien dalam beraktivitas. Kematian dapat terjadi akibat perdarahan masif, baik karena trauma ataupun tindakan pembedahan yang dilakukan tanpa persiapan terlebih dulu.
Saat ini telah tersedia terapi pengganti faktor pembekuan darah, sehingga dengan tata laksana adekuat pasien umumnya dapat memiliki kualitas hidup yang baik.[1,6,7,9,11,12]