Epidemiologi Neutropenia
Epidemiologi neutropenia angka kejadiannya bervariasi berdasarkan ras dan jenis kelamin. Saat ini angka mortalitasnya juga telah jauh menurun. Prevalensi neutropenia pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi cukup tinggi, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadi neutropenia febris pada pasien tersebut.
Global
Epidemiologi neutropenia di Amerika serikat bervariasi, warga keturunan Amerika-Meksiko memiliki prevalensi 0.38%, 0.79% pada orang kulit putih, dan 4.5% pada orang kulit hitam. Neutropenia juga ditemukan pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan prevalensi hingga 16,8%. Di Amerika Serikat angka insidensi kejadian neutropenia mencapai 56,4 kasus per 1.000.000 juta penduduk pertahunnya dengan angka neutropenia berat adalah 9 kasus per 1.000.000 penduduk pertahunnya.[1,8]
Di Daerah Eropa, angka insidensi neutropenia berat adalah 6,2 kasus per 1.000.000 penduduk pertahun. Berdasarkan jenis kelamin, neutropenia idiopatik dan autoimun lebih sering ditemukan pada wanita, dibanding pria, dengan rasio 5:1.[2,8]
Indonesia
Saat ini belum ada data epidemiologi mengenai neutropenia di Indonesia. Namun berdasarkan data penelitian potong lintang restrospektif yang dilakukan oleh Nursyirwan dan Windiastuti dengan pasien kanker pada anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2015 dan 2016, jumlah kejadian febrile neutropenia dalam waktu satu tahun adalah 65 pasien.[11]
Mortalitas
Angka mortalitas neutropenia berhubungan dengan usia dan nilai neutrofil. Mortalitas pasien lebih tinggi pada pasien usia lebih dari 65 tahun, selain itu angka mortalitas juga lebih tinggi pada neutrofil kurang dari 0,1x10/L. Hal ini diduga berhubungan dengan beratnya infeksi dan komplikasi yang terjadi pada kelompok tersebut. Mortalitas pasien neutropenia telah jauh menurun dari masa lalu.[12]
Contohnya pada pasien neutropenia induksi obat saat ini mortalitasnya sekitar 5%, telah jauh menurun dari 20 tahun sebelumnya yaitu sekitar 20%.[12]